Apa Itu Franchise? Sistem, Keuntungan, Contoh, Hingga Strategi SUKSES

Di dunia bisnis, apa itu franchise sering menjadi pertanyaan utama bagi para calon pengusaha yang ingin memulai usaha dengan risiko yang lebih terukur.

Franchise adalah model bisnis yang memungkinkan Anda untuk menjalankan usaha dengan menggunakan merek dan sistem yang sudah terbukti sukses.

Dalam artikel HONFABLAB kali ini, kami akan membahas secara rinci tentang apa itu franchise.

Tak hanya itu, kita juga akan komponen penting dalam sistem franchise, berbagai keuntungan yang ditawarkan, hingga contoh bisnis franchise yang dapat Anda pertimbangkan.

Franchise Adalah…

Franchise adalah model bisnis di mana seorang individu atau perusahaan (franchisee) memperoleh hak untuk menjalankan bisnis dengan menggunakan;

  • Merek,
  • Produk, dan
  • Sistem operasional yang sudah terbukti sukses

Dari milik pihak lain (franchisor).

Dalam sistem ini, franchisor memberikan pelatihan dan dukungan, sementara franchisee mengelola bisnis dengan mengikuti pedoman yang telah ditentukan.

Keuntungan utama bagi franchisee adalah menjalankan bisnis dengan merek yang sudah dikenal, sementara franchisor mendapat royalti dan ekspansi yang lebih cepat.

Komponen Penting Dalam Franchise

Berikut adalah komponen-komponen utama dalam sebuah franchise yang membentuk hubungan antara franchisor dan franchisee.

1. Franchisor

Franchisor adalah pihak yang memiliki merek, sistem operasional, dan produk yang dijual. Mereka bertanggung jawab untuk menyediakan;

  • Pelatihan,
  • Dukungan, dan
  • Bahan baku yang diperlukan oleh franchisee.

Franchisor memastikan bahwa franchisee dapat menjalankan bisnis sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

2. Franchisee

Franchisee adalah pihak yang membeli hak untuk menjalankan bisnis dengan merek dan sistem dari franchisor.

Tanggung jawab utama mereka adalah…

  • Menjalankan operasional bisnis sehari-hari,
  • Mengikuti pedoman franchisor, dan
  • Menjaga kualitas produk atau layanan yang dijual.

3. Franchise Fee

Franchise Fee adalah biaya awal yang dibayarkan oleh franchisee untuk memperoleh hak menjalankan bisnis franchise. Biaya ini bisa berbeda-beda, tergantung pada merek dan model franchise yang dipilih, dan merupakan pembayaran pertama yang harus dilakukan untuk bergabung dengan franchise.

4. Royalty

Royalty adalah pembayaran berkala yang dilakukan franchisee kepada franchisor, biasanya berdasarkan persentase dari pendapatan yang dihasilkan.

Royalti ini menjadi sumber pendapatan utama bagi franchisor untuk mendukung operasional dan pengembangan jaringan franchise.

5. Business Model

Business Model adalah sistem operasional yang sudah terbukti berhasil, mencakup SOP, pemasaran, manajemen, dan sistem keuangan.

Model ini diikuti oleh seluruh jaringan franchise untuk memastikan keseragaman dan kualitas bisnis di setiap lokasi franchise.

Sistem Franchise

Mengenal Apa Itu Franchise
source image: garuda.website

Sistem franchise adalah struktur yang digunakan untuk mendistribusikan produk atau layanan dengan menggunakan merek dan sistem yang sudah ada.

Dalam sistem ini, franchisor memberikan hak kepada franchisee untuk mengelola dan mengoperasikan bisnis berdasarkan pedoman yang telah ditentukan.

Model bisnis ini tidak hanya menawarkan keuntungan finansial bagi kedua belah pihak tetapi juga mempercepat ekspansi merek tanpa perlu menanggung seluruh risiko.

Lebih lanjut, baca: Sistem Franchise di Indonesia, Peluang dan Tantangannya

Keuntungan Franchise

Memulai bisnis dengan model franchise menawarkan berbagai keuntungan yang sangat menarik, baik bagi pemula yang baru memulai usaha maupun bagi pengusaha yang ingin mengembangkan bisnis mereka.

Dalam bisnis franchise, franchisee tidak perlu membangun merek dan sistem dari awal, karena mereka sudah memperoleh hak untuk menjalankan bisnis yang telah terbukti sukses.

Berikut adalah beberapa keuntungan utama yang bisa Anda peroleh dari menjalankan bisnis franchise.

1. Merek yang Terkenal

Salah satu keuntungan terbesar bergabung dengan franchise adalah akses langsung ke merek yang terkenal.

Sebagai franchisee, Anda tidak perlu menghabiskan waktu dan sumber daya untuk membangun merek Anda sendiri.

Merek yang sudah dikenal luas dan dipercaya oleh konsumen memberikan keunggulan kompetitif yang sangat penting, terutama di pasar yang sangat kompetitif.

Dengan bergabung dengan franchise, Anda akan mendapatkan pengakuan merek yang sudah mapan, yang membantu menarik pelanggan lebih cepat.

Hal ini akan mempermudah proses pemasaran karena konsumen sudah memiliki kepercayaan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.

2. Sistem yang Terbukti

Keuntungan berikutnya adalah sistem yang terbukti. Anda tidak perlu memulai dari nol, karena franchisee mendapatkan akses ke model bisnis yang sudah teruji.

Sistem ini mencakup proses operasional, pemasaran, manajemen, dan lainnya, yang telah terbukti berhasil di pasar.

Franchisor telah melakukan riset dan pengembangan untuk memastikan sistem bisnisnya efisien dan efektif.

Dengan mengikuti sistem yang sudah ada, franchisee dapat mengurangi risiko kegagalan yang sering dihadapi oleh pengusaha baru yang memulai dari awal.

Ini memberikan keuntungan berupa keamanan dan stabilitas dalam menjalankan bisnis.

3. Dukungan Penuh

Sebagai franchisee, Anda tidak sendirian dalam perjalanan bisnis ini. Dukungan penuh dari franchisor adalah salah satu keuntungan penting lainnya.

Franchisor biasanya menyediakan pelatihan intensif dan terus-menerus, serta materi operasional dan pemasaran yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis dengan baik.

Pelatihan ini sering mencakup aspek-aspek penting seperti manajemen bisnis, pelayanan pelanggan, penggunaan perangkat lunak, serta strategi pemasaran yang efektif.

Selain itu, franchisor juga memberikan dukungan teknis dan operasional untuk membantu franchisee menghadapi tantangan yang mungkin timbul selama menjalankan bisnis.

4. Peluang Ekspansi yang Cepat

Peluang ekspansi yang cepat adalah keuntungan lain yang ditawarkan oleh model bisnis franchise.

Dengan sistem yang sudah ada dan dukungan yang diberikan oleh franchisor, franchisee dapat memperluas bisnis mereka dengan lebih cepat.

Ekspansi dapat dilakukan tanpa perlu melakukan investasi besar dalam penelitian dan pengembangan sistem baru.

Dengan keuntungan-keuntungan tersebut, franchise memberikan peluang untuk menjalankan bisnis yang stabil dan menguntungkan dengan risiko yang lebih rendah.

Contoh Bisnis Franchise Dari Brand Terkenal

Berbisnis dengan model franchise membuka banyak peluang untuk menjalankan usaha dengan dukungan merek yang sudah terkenal.

Beberapa sektor, seperti makanan, ritel, dan jasa, menawarkan berbagai jenis franchise yang dapat Anda pertimbangkan.

Berikut adalah beberapa contoh bisnis franchise yang bisa menjadi pilihan Anda:

Franchise Makanan

Contoh Bisnis Franchise Dari Brand Terkenal
image: jogjaprov.go.id

Sektor makanan adalah salah satu sektor franchise yang paling populer dan menguntungkan.

Bisnis franchise makanan menawarkan keuntungan besar karena permintaan akan makanan cepat saji dan produk makanan lainnya selalu tinggi.

Franchise di sektor ini sudah terbukti memberikan hasil yang stabil berkat sistem yang matang dan pengenalan merek yang luas.

  • McDonald’s – McDonald’s adalah salah satu contoh franchise makanan yang paling terkenal di dunia.
  • KFC– KFC juga merupakan franchise makanan cepat saji yang sudah sangat dikenal di seluruh dunia. Dengan menu ayam goreng yang ikonik, KFC memiliki pelanggan setia di hampir setiap negara.
  • Warung Mie Gacoan – Mie Gacoan adalah contoh franchise makanan lokal yang berkembang pesat di Indonesia. Dengan konsep yang unik dan harga yang terjangkau, Warung Mie Gacoan menawarkan peluang yang menguntungkan di pasar kuliner Indonesia.

Franchise Ritel

Franchise Ritel - Indomaret
source image: shutterstock/farisfitrianto

Franchise ritel juga merupakan pilihan yang menguntungkan, terutama di kawasan perkotaan yang memiliki permintaan tinggi untuk kebutuhan sehari-hari.

Bisnis ritel menawarkan produk yang cepat habis dan selalu dibutuhkan oleh konsumen, seperti kebutuhan pokok, barang kebutuhan rumah tangga, dan lainnya.

Franchise ritel memiliki potensi untuk tumbuh dengan cepat, mengingat pasar yang besar.

  • Indomaret – Indomaret adalah salah satu contoh franchise ritel terbesar di Indonesia. Dengan konsep minimarket, Indomaret memiliki jaringan luas yang menjangkau banyak daerah di Indonesia.
  • Alfamart – Sama seperti Indomaret, Alfamart adalah jaringan minimarket yang telah memiliki banyak cabang di berbagai daerah.

Franchise Jasa

Franchise Jasa Snap Fitness

Franchise tidak hanya terbatas pada sektor makanan dan ritel, tetapi juga bisa diperluas ke sektor jasa.

Di sektor jasa, franchise menawarkan peluang yang menguntungkan dengan memberikan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat, seperti kebugaran, pendidikan, dan lainnya.

Bisnis jasa sering kali membutuhkan investasi yang lebih rendah dibandingkan sektor makanan atau ritel, tetapi tetap menawarkan potensi keuntungan yang besar.

  • Snap Fitness – Snap Fitness adalah franchise gym internasional yang menawarkan layanan kebugaran dengan harga terjangkau dan jam operasional yang fleksibel.
  • Tempat Kursus Bahasa Inggris – Franchise kursus bahasa Inggris juga menjadi pilihan yang menguntungkan di sektor jasa, mengingat tingginya permintaan untuk pembelajaran bahasa asing, terutama bahasa Inggris.

Dengan mempertimbangkan jenis bisnis yang sesuai dengan minat dan kemampuan Anda, franchise bisa menjadi langkah cerdas untuk memulai usaha dengan risiko yang lebih rendah dan potensi keuntungan yang lebih tinggi.

7 Strategi SUKSES Memulai Bisnis Franchise

Memulai bisnis franchise adalah langkah cerdas yang menawarkan banyak peluang untuk sukses, tetapi seperti halnya bisnis lainnya, keberhasilan tidak datang begitu saja.

Dibutuhkan perencanaan yang matang dan strategi yang tepat agar bisnis franchise Anda dapat berkembang dengan baik.

Berikut adalah 7 strategi sukses yang dapat Anda terapkan untuk memastikan kesuksesan dalam memulai bisnis franchise.

1. Pilih Franchise dengan Reputasi Baik

Sebelum memilih franchise, penting untuk melakukan riset terlebih dahulu mengenai reputasi merek yang akan Anda pilih.

Merek yang sudah terkenal dan memiliki reputasi yang solid akan memberi Anda keuntungan besar, karena konsumen sudah mengenal dan mempercayai produk atau layanan yang ditawarkan.

Kepercayaan konsumen ini dapat membantu menarik lebih banyak pelanggan sejak hari pertama operasional.

2. Pahami Sistem Operasional dengan Baik

Sebelum melangkah lebih jauh, pastikan Anda mempelajari dan memahami sistem operasional yang ditawarkan oleh franchisor.

Sistem operasional adalah inti dari keberhasilan sebuah franchise, karena semua prosedur, dari cara melayani pelanggan hingga pengelolaan keuangan, sudah ditentukan oleh franchisor.

Memahami sistem ini dengan baik akan membantu Anda menjalankan bisnis secara efisien dan menghindari kebingungannya.

Pelajari setiap aspek sistem tersebut, mulai dari manajemen staf hingga cara menggunakan perangkat lunak atau aplikasi yang disediakan franchisor.

3. Periksa Lokasi Strategis

Lokasi adalah salah satu faktor penting dalam keberhasilan bisnis franchise. Memilih lokasi yang tepat dapat mempengaruhi jumlah pelanggan yang datang ke bisnis Anda.

Pilihlah lokasi yang strategis, seperti di pusat keramaian, dekat dengan area perkantoran, atau di daerah yang memiliki banyak lalu lintas pejalan kaki.

4. Siapkan Modal yang Cukup

Salah satu tantangan terbesar dalam memulai bisnis franchise adalah menyiapkan modal yang cukup.

Pastikan Anda memiliki dana yang cukup untuk menutupi biaya awal seperti franchise fee, biaya pembangunan tempat usaha, dan pembelian perlengkapan.

Selain itu, Anda juga harus mempersiapkan dana cadangan untuk biaya operasional selama beberapa bulan pertama sebelum bisnis mencapai titik impas.

5. Ikuti Pelatihan yang Diberikan Franchisor

Franchisor umumnya menyediakan pelatihan untuk franchisee agar mereka dapat menjalankan bisnis dengan lancar dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Pelatihan ini meliputi berbagai aspek bisnis, mulai dari;

  • Pelatihan operasional,
  • Manajerial, hingga
  • Pemasaran.

Manfaatkan pelatihan ini sepenuhnya, karena itu adalah kesempatan untuk memahami lebih dalam bagaimana menjalankan franchise Anda.

Pelatihan ini juga akan membantu Anda dalam menghadapi tantangan sehari-hari, meminimalisir kesalahan, dan meningkatkan kinerja bisnis.

Franchisee yang mengikuti pelatihan dengan serius memiliki peluang lebih besar untuk sukses dalam bisnis franchise.

6. Kelola Keuangan dengan Bijak

Manajemen keuangan yang bijak sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang bisnis franchise Anda.

Mengelola arus kas, mencatat semua transaksi dengan baik, serta memastikan pengeluaran dan pendapatan tetap seimbang akan membantu menjaga kelangsungan bisnis.

Pastikan Anda memiliki sistem akuntansi yang baik agar Anda bisa memantau kondisi keuangan bisnis secara real-time.

7. Fokus pada Pemasaran

Untuk menjaring lebih banyak pelanggan, Anda perlu memiliki strategi pemasaran yang efektif.

Pemasaran adalah kunci untuk memperkenalkan bisnis Anda ke pasar dan membangun basis pelanggan yang loyal.

Manfaatkan dukungan pemasaran yang diberikan oleh franchisor, seperti;

Selain itu, Anda juga dapat melakukan pemasaran lokal contohnya dengan cara:

Dengan strategi pemasaran yang tepat, Anda dapat membangun kesadaran merek, menarik lebih banyak pelanggan, dan meningkatkan penjualan.

Kesimpulan

Apa itu franchise dan bagaimana cara kerjanya adalah pertanyaan penting yang perlu Anda jawab sebelum memulai perjalanan bisnis.

Dengan memilih franchise yang tepat, Anda dapat memanfaatkan model bisnis yang sudah terbukti sukses.

Melalui dukungan yang diberikan oleh franchisor, Anda memiliki kesempatan besar untuk mengurangi risiko dan meraih keuntungan yang lebih cepat.

Pastikan untuk memahami sistem franchise, keuntungan, serta strategi yang perlu diterapkan agar bisnis franchise Anda bisa sukses.

Franchise adalah pilihan yang tepat bagi Anda yang ingin memulai bisnis dengan sistem yang sudah terbukti. Selamat memulai perjalanan franchise Anda!

6 Pilihan Bisnis Rumahan Online, Cocok untuk Para Ibu Rumah Tangga

Sebagian besar ibu rumah tangga menginginkan penghasilan sendiri. Anda pasti ingin tidak terlalu memberatkan suami dalam mencari nafkah. Solusinya sangat mudah, yaitu dengan memulai bisnis rumahan online.

Jadi Anda tidak perlu keluar rumah untuk berpenghasilan. Cukup di rumah saja dan menjalan bisnis dari smartphone atau laptop sambil merawat anak. Maka uang akan berdatangan jika dilakukan dengan konsisten.

Berikut adalah beberapa pilihan bisnis rumahan online yang bisa Anda pilih sebagai seorang ibu rumah tangga:

6 Pilihan Bisnis Rumahan Online

Bisnis Rumahan
source: www.adweek.com

Blogger

Bisnis satu ini sangat cocok bagi ibu rumah tangga. Hal ini karena menjadi blogger hanya membutuhkan smartphone atau laptop untuk memposting konten serta mengatur tema dari blog tersebut.

Bagaimana menjadi blogger bisa mendapatkan uang? Tentunya sangat mudah, dengan adanya google adsense. Anda bisa menjadikan blog anda sebagai media promosi online dengan menaruh iklan dari adsense di blog atau website, kemudian jika ada yang mengklik iklan tersebut, maka Anda akan mendapatkan uang.

Sebenarnya, masih ada banyak cara untuk menghasilkan uang dari blog selain adsense. Seperti mengikut program afiliasi, bahkan menjual produk atau layanan jasa Anda sendiri melalui blog.

Untuk memulai bisnis satu ini, hal yang Anda butuhkan pertama kali adalah website atau blog. Anda bisa saja membuat blog secara gratis melalui berbagai flatform yang tersedia. Seperti wordpress dan blogger milik Google. Tapi, untuk lebih serius, sebaiknya Anda membuat blog profesional dari wordpress.

Jika anda masih binggung dengan cara membuat wblog profesional, anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan jasa SEO untuk merancang blog sesuai keinginan anda.

Setelah itu tentukan konsep atau konten apa yang akan dimuat di sana. Itu artinya, Anda perlu cara memilih niche blog yang sesuai dengan gaya hidup Anda.

Kemudian mulailah rajin untuk memposting. Lakukanlah dengan konsisten setiap hari atau minggunya. Anda bahkan bisa menyewa jasa penulis jika terlalu sibuk untuk memuat tulisan sendiri.

Reseller atau Dropshipper Online Shop

Jika Anda kesulitan untuk memulai bisnis sebagai seorang blogger, maka Anda dapat mencoba menjadi reseller atau dropshipper dari suatu online shop. Seorang ibu rumah tangga tentunya memiliki relasi “ibu-ibu” lainnya, sehingga ini bisa Anda manfaatkan.

Anda bisa melihat kiranya barang apa saja yang laku di lingkungan sekitar Anda. Sebagai ibu rumah tangga, biasanya yang paling diminati adalah peralatan masak, dress, daster, kerudung, peralatan sholat, akseseori wanita, serta masih banyak lainnya.

Anda dapat menerapkan sistem reseller atau dropshipper. Sistem reseller mengharuskan Anda untuk memesan beberapa barang terlebih dahulu sebelum memasarkan kepada konsumen. Tapi beberapa supplier mengharuskan batas minimal agar bisa menjadi resellernya.

Jika tidak ingin ribet, Anda bisa menggunakan sistem dropshipper. Dimana barang tersebut akan diantarkan langsung kepada konsumen tanpa melalui Anda. Tapi pastikan mengetahui kualitas barangnya atau pernah membelinya terlebih dahulu agar konsumen tidak kecewa.

Baca juga: 7+ Jenis Backlink Berbahaya Dapat Membuat Situs Terkena Penalti Google

Freelance Penulis

Bisnis rumahan online satu ini sangat cocok bagi Anda yang memiliki kemampuan menulis. Saat ini banyak sekali tersedia lowongan untuk menjadi seorang freelance menulis. Anda dapat mencarinya di berbagai website jasa penulisan atau bahkan di sosial media, seperti facebook.

Freelance penulis yang mudah dan banyak dicari orang adalah menjadi ghost writer. Dimana Anda akan menuliskan artikel sesuai dengan kebutuhan website atau blog orang, kemudian mereka akan memuatnya dengan atas nama website mereka. Setelah itu, Anda akan mendapatkan bayaran.

Saat ini, banyak sekali yang mencari jasa ghost writer. Hal ini karena konten secara online lebih dicari orang dan ampuh untuk promosi daripada offline. Sehingga banyak pula yang memiliki website. Namun tidak semua dari mereka bisa meluangkan waktunya untuk menulis artikel, maka bisa menyewa jasa penulis untuk melakukannya.

Baca juga: Ini Dia Tafsiran Mengenai Mimpi Tentang Tempat yang Berbeda-beda

Admin Sosial Media

Semakin majunya zaman, semakin banyak pula pengguna sosial media. Hal ini mendorong para pelaku bisnis untuk terjun dalam dunia digital, termasuk sosmed. Pastinya mereka tidak bisa mengurusnya sendiri, jadi tentunya membutuhkan seorang admin untuk mengelolahnya.

Jadi Anda bisa memanfaatkan peluang ini untuk menjadi admin sosial media. Tugasnya yaitu dengan membuat konten, menaikkan pengikut, serta meningkatkan branding dari akun tersebut. Terdengar mudah, namun ternyata cukup sulit juga. Namun bayarannya juga cukup tinggi.

Bahkan pekerjaan admin sosial media ini tidak hanya bisa dilakukan full time, tapi bisa pula freelance. Jadi sangat cocok untuk ibu rumah tangga yang mengurus anak di rumah.

Bisnis Konveksi Baju Seragam

Bisnis rumahan online lainnya yang bisa Anda coba yaitu konveksi baju seragam. Tidak hanya berkembang di offline, saat ini dunia konveksi juga berkembang di ranah online untuk menarik lebih banyak konsumen. 

Salah satunya yaitu konveksi.co. Selain memiliki kantor offline, mereka juga memiliki website resmi dimana para pelanggan dapat mengetahui kualitas produknya yang terbaik serta pelayanannya yang maksimal.

Sumber: 10 Ide Bisnis Online Paling Potensial Untuk Masa Depan

Strategi Pemasaran Produk: Contoh dan Teknik Pemasaran yang Efektif untuk Meningkatkan Penjualan

Pemasaran produk adalah elemen kunci dalam kesuksesan bisnis. Strategi pemasaran produk yang tepat dapat membantu perusahaan mencapai tujuan penjualan dan meningkatkan pangsa pasar.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa itu strategi pemasaran produk, tujuannya, jenis-jenis yang ada, serta contoh strategi pemasaran produk yang efektif.

Selain itu, kita juga akan melihat hubungan pemasaran dengan franchise, yang merupakan cara yang semakin populer untuk mengembangkan bisnis dengan dukungan sistem pemasaran yang teruji.

Apa itu Strategi Pemasaran Produk?

strategi pemasaran produk

Strategi pemasaran produk adalah langkah penting untuk memperkenalkan barang atau jasa kepada masyarakat luas. Tujuan utamanya adalah memenuhi kebutuhan konsumen, mencapai target penjualan, dan meraih keuntungan maksimal.

Strategi pemasaran yang matang membantu bisnis bertahan dan berkembang. Oleh karena itu, sebaiknya strategi ini sudah dipersiapkan sejak awal agar risiko kerugian dapat diminimalkan.

Dengan strategi pemasaran yang tepat, peluang kesuksesan akan lebih besar. Persiapan yang matang membantu bisnis lebih mudah diterima pasar dan tumbuh dengan stabil.

Untuk memperkuat pesan pemasaran, penggunaan copywriting yang efektif sangat penting. Pelajari lebih lanjut bagaimana copywriting dapat meningkatkan strategi pemasaran Anda di askwriting.co.uk.

Tujuan Strategi Pemasaran Produk

Tujuan utama dari strategi pemasaran produk adalah untuk meningkatkan visibilitas produk di pasar, menciptakan kesadaran merek (brand awareness), dan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian.

Selain itu, strategi ini juga bertujuan untuk menargetkan pasar yang tepat, sehingga produk lebih mudah diterima dan diminati.

Tak hanya itu, strategi pemasaran yang efektif dapat membantu membangun loyalitas pelanggan dan memperkuat posisi produk di pasar.

Dengan pendekatan yang tepat, produk akan lebih menonjol di tengah persaingan dan menciptakan hubungan jangka panjang dengan konsumen.

Mengenal Lebih Dalam Tentang Strategi Pemasaran

Pemasaran produk melibatkan lebih dari sekadar mempromosikan produk. Ini mencakup analisis pasar, perilaku konsumen, pengembangan produk, dan distribusi.

Untuk mencapai hasil yang optimal, perusahaan perlu memahami berbagai faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Strategi pemasaran yang efektif harus disesuaikan dengan karakteristik audiens dan kebutuhan pasar.

Dengan memahami tren pasar dan perilaku konsumen, perusahaan dapat mengembangkan pendekatan yang lebih tepat, relevan, dan berdampak.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan terus memenuhi harapan konsumen.

Jenis Strategi Pemasaran

Produk Strategi pemasaran produk memiliki berbagai jenis yang dapat diterapkan oleh pelaku usaha, antara lain:

1. Point of Purchase (POP)

POP dilakukan dengan menempatkan iklan di dekat produk untuk membantu konsumen memilih produk yang hendak dibeli, sering digunakan di toko retail.

2. Internet Marketing

Internet marketing memungkinkan pebisnis menjangkau konsumen lebih luas melalui platform seperti media sosial, email marketing, dan website. Kreativitas dalam konten menjadi kunci untuk menarik perhatian.

3. Earned Media

Earned media adalah pemasaran tidak langsung yang mengandalkan media sosial untuk membangun brand dan hubungan dengan konsumen, sehingga menciptakan kepercayaan dan citra positif.

4. Direct Selling

Pemasaran langsung dilakukan dengan mendatangi konsumen secara langsung untuk menawarkan produk. Meskipun membutuhkan energi besar, strategi ini cocok untuk bisnis kecil dengan modal terbatas.

Contoh Strategi Pemasaran Produk

Berikut beberapa contoh strategi pemasaran produk yang dapat diterapkan pebisnis:

1. Memahami Target Pasar

Riset pasar untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan menentukan target pasar yang spesifik guna meningkatkan penjualan.

2. Menawarkan Sample

Memberikan sampel atau free trial agar konsumen dapat mencoba langsung produk atau jasa yang ditawarkan.

3. Social Media Marketing

Memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk promosi, berinteraksi dengan konsumen, dan membangun branding dengan biaya terjangkau.

4. Affiliate Marketing

Memberikan insentif seperti diskon atau hadiah kepada konsumen yang merekomendasikan produk kepada orang lain.

5. Word of Mouth Marketing

Mengandalkan rekomendasi dari konsumen puas yang menceritakan pengalaman mereka kepada orang lain untuk memperluas jangkauan produk.

6. Menjaga Hubungan Baik dengan Konsumen

Menjaga hubungan yang positif dengan konsumen melalui sikap ramah, menawarkan bonus, dan mendengarkan masukan untuk mempertahankan pelanggan tetap.

Kesimpulan

Strategi pemasaran produk merupakan langkah penting dalam memperkenalkan produk kepada masyarakat, dengan tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan konsumen, mencapai target penjualan, dan meraih keuntungan maksimal.

Untuk sukses, strategi ini harus disesuaikan dengan karakteristik pasar dan perilaku konsumen.

Beberapa jenis strategi, seperti Point of Purchase, Internet Marketing, Earned Media, dan Direct Selling, dapat diterapkan untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik produk.

Panduan Bisnis Franchise, Peluang Menjanjikan untuk Pemula

Bisnis franchise telah menjadi pilihan populer bagi banyak orang yang ingin memulai usaha tanpa harus memulai dari nol.

Konsep ini memungkinkan Anda untuk mengembangkan bisnis dengan mengikuti model yang telah teruji dan mendapatkan dukungan dari merek yang sudah dikenal.

Bagi pemula, bisnis franchise bisa menjadi peluang yang sangat menjanjikan jika dikelola dengan tepat.

Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita pahami dahulu bagian dasarnya. Mulai dari…

Apa Itu Bisnis Franchise?

Mengenal Apa Itu Franchise, Franchisor Franchisee
source image: garuda.website

Bisnis franchise adalah sistem di mana pihak pemberi waralaba (franchisor) memberikan hak kepada pihak penerima waralaba (franchisee) untuk menjalankan usaha dengan merek, produk, dan sistem yang sudah ada.

Dalam model ini, franchisee dapat memanfaatkan sistem yang telah terbukti sukses dan mendapatkan dukungan dalam mengelola operasional.

Lebih lanjut, baca juga:
1. Apa Itu Franchise? Sistem, Jenis, Keuntungan, Contoh, Hingga FAQs
2. Mengenal Franchisor Franchisee: Definisi, Peran, Hingga Perbedaannya

Manfaat Bisnis Franchise

Saat membuka bisnis franchise, Anda sedang membangun usaha Anda sendiri—namun dengan keunggulan tambahan dan dukungan yang melimpah.

Beberapa manfaat membuka franchise antara lain:

1. Pengenalan Merek

Bisnis franchise memberikan keuntungan besar dalam hal pengenalan merek.

Sebagai franchisee, Anda akan mendapat keuntungan dari reputasi merek yang sudah dikenal luas, yang memungkinkan Anda untuk menarik pelanggan lebih mudah.

2. Dukungan dan Pelatihan

Pemberi waralaba akan menyediakan pelatihan dan dukungan yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis. Hal ini termasuk;

  • Pelatihan operasional,
  • Pemasaran, serta
  • Manajemen

Ini membuat proses menjalankan bisnis lebih mudah dan terstruktur.

3. Pembiayaan yang Mudah

Banyak franchisor bekerja sama dengan lembaga keuangan untuk memberikan pembiayaan yang memudahkan franchisee dalam memulai bisnis.

Pembiayaan yang lebih mudah ini dapat meringankan beban modal awal yang biasanya tinggi dalam memulai usaha.

Kekurangan Bisnis Franchise

Pemberi waralaba (franchisor) memiliki tujuan untuk mengembangkan bisnis mereka dan mengumpulkan royalti.

Sehingga mereka mungkin akan meredam beberapa aspek negatif dari sistem franchise.

Beberapa hal yang mungkin tidak terlalu ditekankan antara lain:

1. Resiko Finansial pada Bisnis

Seperti halnya dengan bisnis lainnya, membuka franchise juga melibatkan risiko finansial.

Meskipun sebagai pemilik franchise Anda beroperasi dengan nama dan model bisnis dari franchisor, Anda tetap menginvestasikan modal Anda sendiri.

Jika bisnis Anda gagal, franchisor tidak akan membantu Anda.

Lalu, bagaimana jika pemberi waralaba bangkrut? Hal ini tergantung pada perjanjian franchise Anda, namun ada kemungkinan perjanjian tersebut akan batal dan Anda harus mencari solusi selanjutnya secara mandiri.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk meminta bantuan seorang pengacara untuk memeriksa perjanjian franchise sebelum Anda menandatanganinya.

2. Kontrol Kreatif Terbatas

Sebagai franchisee, Anda terikat pada pedoman dan standar yang ditetapkan oleh franchisor. Hal ini membatasi kebebasan kreatif dalam pengembangan produk atau layanan.

3. Royalti dan Franchise Fee

Sebagai bagian dari perjanjian franchise, Anda wajib membayar royalti fee dan franchise fee.

Biaya ini biasanya dihitung berdasarkan persentase pendapatan, yang bisa menjadi beban jika tidak dikelola dengan bijak.

Cara Memulai Bisnis Franchise dalam 7 Langkah

Memulai bisnis franchise dapat menjadi pilihan yang menarik bagi pemula yang ingin memulai usaha dengan model yang sudah teruji.

Namun, untuk sukses dalam franchise, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan secara hati-hati dan terencana.

Berikut adalah tujuh langkah penting yang harus Anda perhatikan untuk memulai bisnis franchise.

1. Tentukan Franchise

Langkah pertama dalam memulai bisnis franchise adalah menentukan jenis franchise yang sesuai dengan minat dan kemampuan finansial Anda.

Pilihlah jenis usaha yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga sesuai dengan gaya hidup dan keahlian Anda.

Misalnya, jika Anda memiliki minat di bidang kuliner, maka franchise restoran atau kedai kopi bisa menjadi pilihan yang tepat.

Pastikan juga franchise yang dipilih memiliki potensi pertumbuhan yang baik di pasar.

2. Riset Brand Franchise

Setelah menentukan pilihan, langkah berikutnya adalah melakukan riset mendalam mengenai merek franchise yang ingin Anda pilih.

Pastikan untuk mempelajari sejarah dan reputasi merek tersebut di pasar. Lihat track record mereka, apakah mereka memiliki sejarah kesuksesan dalam jangka panjang dan apakah mereka memberikan dukungan yang cukup kepada franchisee.

Riset ini juga mencakup pemahaman tentang produk atau layanan yang ditawarkan, serta keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh merek tersebut di pasar.

3. Evaluasi Peluang dan Biaya

Selanjutnya, Anda perlu menghitung secara cermat biaya yang diperlukan untuk memulai bisnis franchise. Biaya ini meliputi;

  • Franchise fee,
  • Sewa Tempat
  • Biaya renovasi lokasi,
  • Gaji Karyawan,
  • Pembelian peralatan, dan
  • Operasional awal.

Selain itu, lakukan evaluasi potensi keuntungan dan risiko yang mungkin dihadapi dalam menjalankan bisnis franchise tersebut.

Pertimbangkan juga apakah bisnis tersebut memiliki proyeksi keuntungan yang realistis dan apakah Anda siap untuk menghadapi risiko yang ada.

Ini penting agar Anda tidak terjebak dalam investasi yang tidak menguntungkan.

4. Tentukan Lokasi Toko

Pemilihan lokasi yang tepat adalah salah satu faktor kunci yang menentukan kesuksesan bisnis franchise.

Lokasi yang strategis dengan banyak lalu lintas pengunjung akan meningkatkan peluang bisnis Anda untuk berkembang. Pastikan lokasi yang Anda pilih mudah dijangkau oleh pelanggan potensial dan berada di area yang sesuai dengan target pasar franchise yang Anda pilih.

Selain itu, lakukan riset tentang demografi dan daya beli di lokasi tersebut untuk memastikan bahwa bisnis Anda dapat menarik cukup banyak pelanggan.

5. Mendaftar ke Franchise yang Sudah Ditentukan

Setelah menentukan pilihan franchise dan lokasi yang tepat, langkah selanjutnya adalah mendaftar ke franchise yang telah Anda pilih.

Pendaftaran ini biasanya melibatkan proses verifikasi yang ketat oleh franchisor untuk memastikan bahwa Anda memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Pastikan Anda mengikuti prosedur pendaftaran dengan teliti dan melengkapi semua dokumen yang diperlukan, seperti dokumen keuangan dan rencana bisnis, untuk meningkatkan peluang Anda diterima sebagai franchisee.

6. Ikuti Pelatihan yang Sudah Disediakan

Sebagai franchisee, Anda diwajibkan untuk mengikuti pelatihan yang disediakan oleh franchisor. Pelatihan ini penting untuk memastikan bahwa Anda memahami sistem operasional yang harus diterapkan dalam menjalankan bisnis franchise.

Dalam pelatihan ini, Anda akan mempelajari berbagai aspek penting, seperti pengelolaan operasional harian, pemasaran, pelatihan karyawan, dan cara menjaga kualitas produk atau layanan.

Dengan mengikuti pelatihan ini, Anda akan lebih siap untuk menjalankan bisnis franchise dengan sukses.

7. Rekrut Karyawan

Langkah terakhir adalah merekrut karyawan yang kompeten untuk membantu menjalankan bisnis franchise Anda.

Karyawan yang terlatih dan memiliki pemahaman yang baik tentang produk atau layanan akan meningkatkan kualitas layanan dan membantu menciptakan pengalaman pelanggan yang positif. \

Pilihlah karyawan yang memiliki sikap profesional, kemampuan komunikasi yang baik, dan keinginan untuk belajar.

Pelatihan yang baik untuk karyawan sangat penting agar mereka dapat mendukung kelancaran operasional dan kesuksesan bisnis franchise Anda.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini secara terstruktur, Anda dapat memulai bisnis franchise dengan langkah yang tepat dan meningkatkan peluang untuk meraih kesuksesan.

Tips SUKSES Memulai Bisnis Franchise

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda menjalankan bisnis franchise dengan baik dan menguntungkan.

  1. Pahami Target Audiens Mengetahui siapa pelanggan utama Anda akan membantu Anda untuk menyesuaikan produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan mereka.
  2. Manfaatkan Platform Digital Jangan ragu untuk memanfaatkan media sosial dan website untuk mempromosikan bisnis franchise Anda. Kehadiran digital akan memperluas jangkauan pelanggan.
  3. Sesuaikan Pendekatan Anda (Pendekatan Lokal) Sesuaikan pendekatan Anda dengan budaya dan kebutuhan lokal agar bisnis franchise Anda lebih diterima oleh pasar.
  4. Pastikan Lokasi Strategis Lokasi yang strategis akan meningkatkan peluang kesuksesan. Pilih tempat yang mudah diakses dan banyak dikunjungi oleh target pasar Anda.

Jenis-Jenis Bisnis Franchise

Ada berbagai jenis bisnis franchise yang bisa Anda pilih, mulai dari;

  • Franchise makanan
  • Franchise minuman
  • Ritel
  • Pendidikan
  • Layanan kebugaran
  • Franchise Ekspedisi

Setiap jenis bisnis memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga penting untuk memilih yang sesuai dengan minat dan keahlian Anda.

Lebih lanjut, baca: Macam-Macam Franchise: Dari Makanan hingga Jasa, Mana yang Tepat?

Contoh Franchise di Indonesia

Contoh Bisnis Franchise di Indonesia

Indonesia memiliki berbagai pilihan franchise yang menawarkan peluang bisnis menarik.

Beberapa merek franchise terkenal telah sukses berkembang di tanah air, memberikan kesempatan bagi pengusaha untuk bergabung dan meraih keuntungan.

Berikut adalah beberapa contoh franchise yang populer di Indonesia.

  • Indomaret – Sebagai salah satu contoh franchise di Indonesia, Indomaret menawarkan peluang usaha di bidang retail dengan dukungan yang kuat dari brand yang sudah dikenal.
  • KFC – KFC juga merupakan salah satu contoh franchise di Indonesia yang menawarkan kemudahan dan sistem operasional yang sudah terbukti sukses.
  • Marugame Udon – Franchise kuliner Jepang yang sedang berkembang pesat di Indonesia, memberikan peluang menarik di bidang makanan.

Kesimpulan

Bisnis franchise adalah peluang yang menarik bagi pemula yang ingin memulai usaha dengan dukungan sistem yang sudah teruji.

Meskipun ada beberapa kekurangan seperti biaya yang harus dibayar dan kontrol yang terbatas, potensi keuntungan yang ditawarkan oleh franchise sangat besar.

Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat dan menerapkan tips sukses yang sudah disebutkan, Anda bisa memulai bisnis franchise yang menguntungkan.

Macam-Macam Franchise: Dari Makanan hingga Jasa, Mana yang Tepat?

Macam-macam franchise kini jadi pilihan menarik bagi banyak calon pebisnis yang ingin langsung tancap gas tanpa ribet bangun merek dari awal.

Franchise adalah model bisnis di mana kamu membeli hak untuk menggunakan merek, sistem, dan produk dari bisnis yang sudah mapan.

Bayangin aja kamu buka cabang dari merek yang sudah terkenal. Gak perlu mikir branding dari nol. Tinggal ikuti sistem, lalu jalankan.

Franchise Adalah…

macam-macam franchise

Franchise adalah model bisnis di mana seorang individu atau perusahaan (franchisee) memperoleh hak untuk menjalankan bisnis dengan menggunakan;

  • Merek,
  • Produk, dan
  • Sistem operasional yang sudah terbukti sukses

Dari milik pihak lain (franchisor).

Dalam sistem ini, franchisor memberikan pelatihan dan dukungan, sementara franchisee mengelola bisnis dengan mengikuti pedoman yang telah ditentukan.

Keuntungan utama bagi franchise adalah menjalankan bisnis dengan merek yang sudah dikenal, sementara franchisor mendapat royalti dan ekspansi yang lebih cepat.

Franchise Makanan dan Minuman

Macam-macam franchise di sektor kuliner emang gak ada matinya. Dari yang kelas kaki lima sampai yang masuk mal, semuanya punya pasar sendiri-sendiri.

Ini dia bintang utama dalam dunia franchise. Dari gerobak kopi kekinian sampai ayam goreng tepung yang bikin lidah goyang.

Macam-macam franchise makanan dan minuman selalu jadi primadona karena semua orang, ya, butuh makan. Gak heran jenis ini paling cepat berkembang dan mudah ditemukan di mana-mana.

Keuntungannya? Brand sudah dikenal, sistem operasional sudah matang, dan pasarnya luas. Tapi siap-siap dengan persaingan sengit dan margin yang kadang tipis.

Franchise Jasa

Kalau makanan bukan selera kamu, sektor jasa bisa jadi pilihan yang lebih tenang tapi tetap cuan.

Contohnya? Laundry kiloan, salon kecantikan, jasa ekspedisi, sampai bimbingan belajar anak-anak. Banyak, kan?

Macam-macam franchise jasa biasanya butuh lokasi strategis dan pelayanan yang konsisten. Tapi keuntungannya? Operasionalnya bisa lebih simpel dari F&B.

Beberapa Contoh Franchise yang Maju di Indonesia

Franchise retail

  • Alfamart, salah satu minimarket terbesar di Indonesia dengan ribuan gerai 
  • Indomaret, salah satu minimarket besar yang menawarkan peluang franchise menguntungkan 
  • Apotek K-24, salah satu franchise retail populer di Indonesia 

Franchise makanan

  • Sabana Fried Chicken, salah satu contoh sukses bisnis franchise makanan terlaris di Indonesia 
  • KFC, salah satu brand makanan cepat saji paling terkenal di dunia 
  • Mie Gacoan, salah satu franchise makanan terlaris di Indonesia 
  • Es Teh Indonesia, franchise dengan lebih dari 500 gerai 

Franchise minuman

  • Janji Jiwa, salah satu franchise minuman yang terkenal di Indonesia 
  • Kopi Kenangan, salah satu merek kopi lokal yang paling cepat berkembang di Indonesia 
  • Chatime, jaringan kedai minuman teh susu mutiara asal Taiwan yang populer di Indonesia 

Franchise logistik 

  • JNE Express, salah satu franchise logistik yang terkenal di Indonesia
  • J&T Express, salah satu franchise logistik yang terkenal di Indonesia
  • SiCepat, salah satu franchise logistik yang terkenal di Indonesia

Keuntungan dari Usaha Franchise Makanan dan Minuman

Pertama, kamu numpang tenar dari brand yang udah terkenal. Kedua, kamu dapet sistem operasional yang sudah terbukti bekerja dan tinggal diterapkan.

Ketiga, pelatihan dan dukungan dari franchisor bikin kamu gak jalan sendirian. Cocok banget buat pemula yang mau belajar sambil cuan dan eksplorasi macam-macam franchise yang sesuai dengan minat.

Tapi tetap waspada. Pilih franchise yang transparan, punya reputasi baik, dan jangan tergiur cuma karena viral. Di antara macam-macam franchise yang tersedia, penting buat riset dulu sebelum ambil keputusan besar.

Kesimpulan

Macam-macam franchise di Indonesia menawarkan peluang besar bagi siapa saja yang ingin terjun ke dunia bisnis. Dari makanan, minuman, hingga jasa, semuanya punya kelebihan masing-masing.

Franchise makanan dan minuman cocok untuk yang siap kerja cepat dan menghadapi konsumen langsung. Sementara franchise jasa lebih pas buat yang suka sistematis dan layanan berkelanjutan.

Kunci suksesnya adalah memilih brand yang punya sistem kuat dan dukungan penuh dari franchisor. Jangan lupa, lokasi dan pelayanan juga menentukan keberhasilanmu.

Jadi, sebelum memilih dari macam-macam franchise yang tersedia, pastikan kamu paham model bisnisnya dan siap jalanin dengan strategi. Ingat, ini bukan bisnis instan tapi bisa jadi jalan pintas menuju sukses.

10 Drama Korea Action dengan Pemeran Utama Paling Keren dan Berkarisma

Drama Korea action bukan cuma soal adegan kejar-kejaran atau baku hantam.
Yang bikin kita betah nonton sampai pagi? Tokoh utamanya.
Kharismanya bisa bikin kita lupa skip intro!

Dalam dunia film action, penokohan adalah kunci.
Bukan hanya sekadar adu fisik, tapi bagaimana mereka membuat kita peduli dengan perjuangannya.

Nah, ini dia daftar drama Korea action dengan pemeran utama yang bukan cuma jago gebuk musuh, tapi juga jago mencuri hati penonton.

Save Me (2017)

drama korea action
Image: kumparan.com

Save Me adalah drama Korea action yang mengisahkan Im Sang-mi dan keluarganya yang pindah ke Muji-gun, sebuah daerah terpencil tanpa kerabat atau teman. Di sana, Sang-mi bertemu empat pemuda: Seok Dong-cheol, Han Sang-hwan, Woo Jung-hoon, dan Choi Man-hee

Ketika keluarganya mengalami tekanan, muncul sosok Bapa Spiritual Baek Jung-ki dari Goosunwon yang menawarkan bantuan. Namun, bantuan itu berubah menjadi jebakan saat mereka terseret ke dalam sekte pseudo-religius.

Drama ini menegangkan, penuh ketakutan, dan adegan aksi yang intens, tak heran jika mendapatkan rating 8 di IMDb.

Vincenzo (2021)

drama korea action
Image: bilibili.tv

Drakor Vincenzo menceritakan tentang kisah kehidupan seorang bernama Park Joo-hyung (Song Joong-Ki) yang diadopsi dan dikirim ke negara Italia. Dia lantas kemudian tumbuh dewasa dan mempunyai nama lain Vincenzo Casano.

Setelah dewasa, dia menjadi seorang pengacara andal yang mendukung kepentingan para mafia. Inilah yang membuatnya sering bertemu dengan para musuh-musuh yang tidak pernah dia duga sebelumnya.

Taxi Driver (2021)

drama korea action
Image: suara.com

Taxi Driver diadaptasi dari webtoon The Deluxe Taxi karya Carlos dan Lee Jae-jin. Drama Korea action ini mengisahkan Kim Do-gi (Lee Je-hoon), mantan perwira militer yang kini menjadi sopir taksi balas dendam.

Perusahaan tempatnya bekerja menarget orang-orang yang gagal mendapatkan keadilan dari hukum. Penuh adegan kejar-kejaran dan baku hantam yang memukau, drama ini berhasil meraih rating 8,2 di IMDb.

Beyond Evil (2021)

drama korea action
Image: viu.com

Beyond Evil cocok bagi kalian yang suka menonton genre action-thriller. Keseruan alur ceritanya akan membuat kalian serasa ikut terlibat dalam kasus layaknya karakter detektif di dalam drakor ini yang berupaya memecahkan kasus pembunuhan berantai.

My Name (2021)

drama korea action
Image: law-justice.co

My Name berkisah mengenai usaha balas dendam yang dilakukan oleh Yoon Ji-woo (Han So-hee) setelah ayahnya ditembak oleh seseorang yang tidak dikenal ketika ulang tahunnya ke-17.

Ji-woo lantas menjadi anak buah dari Choi Mu-jin yang juga pernah menjabat sebagai bos mafia ayahnya.

Bad and Crazy (2021)

drama korea action
Image: suara.com

Namanya aja udah unik.
Drama ini menggabungkan polisi idealis dan kepribadian ganda yang agak nyeleneh.

Lee Dong Wook tampil keren dan gila sekaligus.
Chaotic tapi seru.
Drama Korea action ini cocok buat kamu yang suka aksi dengan bumbu humor absurd.

Mouse (2021)

drama korea action
Image: liputan6.com

Apa jadinya kalau seorang polisi ternyata punya sisi gelap?
Lee Seung Gi menjawab itu dengan akting yang brilian.

Drama ini lebih dari sekadar thriller.
Ada twist, kejutan, dan moral yang bikin mikir.
Drama Korea action ini… nggak bisa ditebak. Dan itulah poin utamanya.

D.P (2021)

drama korea action
Image: netflix.com

D.P. atau Deserter Pursuit merupakan drakor dengan genre action yang juga harus kalian tonton. Drakor itu merupakan hasil adaptasi dari webtoon dengan judul D.P.

Dog Day yang dibuat oleh Kim Bo-tong. Drama ini hanya mempunyai enam episode. Kalian nantinya akan diajak untuk mengikuti kisah-kisah seru unit D.P. dalam mengejar para tentara yang kabur.

Vagabond (2019)

drama korea action
Image: mediacenterpknstan.com

Lee Seung Gi lagi, tapi kali ini sebagai stuntman yang membongkar konspirasi besar.
Bareng Suzy, keduanya jadi duo maut yang penuh chemistry.

Aksinya internasional banget.
Jet, tembakan, dan ledakan ada semua.
Drama Korea action ini sinematiknya mewah banget, kayak film layar lebar.

Lawless Lawyer (2018)

Image: liputan6.com

Drakor Lawless Lawyer mengisahkan tentang kehidupan seorang bernama Bong Sang-pil, mantan gangster yang telah menjadi pengacara.

Dia berupaya untuk membalas dendam ibunya dan Ha Jae-yi, seorang pengacara dengan integritas yang tinggi dan mendirikan Firma Hukum Tanpa Hukum.

Kesimpulan

Dari mafia, pengacara, sampai polisi gila, semua ada di dunia drama Korea action. Tapi satu hal yang bikin kita nggak bisa berhenti nonton: pemeran utamanya selalu punya kharisma yang nancep di hati. Entah lewat tatapan dingin atau aksi yang meledak-ledak, mereka selalu berhasil mencuri perhatian.

Drama Korea action bukan cuma soal kejar-kejaran atau baku hantam. Di balik tiap pukulan, ada perjuangan. Di balik setiap misi, ada nilai moral yang dalam. Karakter utamanya seringkali menghadapi dilema hidup yang relevan banget dengan kenyataan, bikin penonton ikut merasa terseret dalam ceritanya.

Siap maraton yang mana duluan? Pilihannya banyak, tinggal sesuaikan mood. Mau yang penuh strategi, adegan sadis, atau justru penuh misteri psikologis? Dunia drakor action selalu punya kejutan yang siap bikin kamu lupa waktu.

Mengenal Kelebihan Dan Kekurangan Franchise Sebelum Memulai Bisnis

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Franchise dimulai dari satu pertanyaan sederhana: gimana kalau kamu ingin buka usaha, tapi bingung harus mulai dari mana? Takut rugi, takut salah pilih, takut jalan sendirian.

Nah, franchise datang seperti ojek online di tengah hujan cepat, praktis, dan kelihatan aman. Tinggal bayar, ikut sistem, langsung jalan.

Sebelum kamu loncat ke dunia franchise, yuk kita bongkar dulu kelebihan dan kekurangan franchise secara jujur, ringan, dan gak ribet. Kita bakal bahas semua sisi, biar kamu bisa ambil keputusan dengan kepala dingin.

Franchise Adalah…

kelebihan dan kekurangan franchise
Image: kompasiana.com

Franchise adalah model bisnis di mana seorang individu atau perusahaan (franchisee) memperoleh hak untuk menjalankan bisnis dengan menggunakan;

Dalam sistem ini, franchisor memberikan pelatihan dan dukungan, sementara franchisee mengelola bisnis dengan mengikuti pedoman yang telah ditentukan.

Keuntungan utama bagi franchisee adalah menjalankan bisnis dengan merek yang sudah dikenal, sementara franchisor mendapat royalti dan ekspansi yang lebih cepat.

Kelebihan Franchise: Kenapa Banyak yang Tergoda?

Masuk ke dunia franchise itu kayak masuk ke rumah yang udah full-furnished. Tinggal bawa koper dan mulai hidup.

Semua sudah tersedia, dari sofa empuk sampai rice cooker yang tinggal pencet. Kamu gak perlu repot bangun dari nol, karena sistemnya udah disiapkan.

Nah, itulah yang bikin banyak orang tergoda. Franchise menawarkan kenyamanan instan dan peluang yang kelihatan menjanjikan. Berikut beberapa kelebihan franchise yang sering jadi daya tarik utama buat para calon pengusaha.

Merek Sudah Dikenal

Kamu gak perlu bangun brand dari nol. Nama franchise-nya udah punya pasar sendiri. Orang-orang udah kenal, udah percaya, bahkan mungkin udah jadi pelanggan setia sejak lama. Jadi kamu gak perlu capek-capek edukasi pasar dari awal.

Ibarat jualan es teh, kamu tinggal pasang spanduk “Ini Lho, Teh Viral Itu!” dan orang langsung datang beli. Brand recognition itu aset besar karena di dunia bisnis, dikenal dulu baru laku. Dan franchise sudah punya modal itu sejak hari pertama kamu buka.

Dukungan dari Pusat

Franchisor biasanya kasih training, dukungan marketing, dan bahkan bantu promosi. Mereka udah siapin panduan lengkap biar kamu gak jalan tanpa arah. Bahkan ada yang ngasih pendampingan di minggu-minggu awal operasional.

Jadi kamu gak dibiarkan berjuang sendiri seperti pejuang LDR yang ditinggal ghosting. Ada support system yang siap bantu kalau kamu mentok. Rasanya kayak punya mentor sekaligus rekan bisnis dalam satu paket.

Potensi Balik Modal Lebih Cepat

Karena sistemnya udah matang dan brand-nya udah dikenal, biasanya arus kas juga lebih deras. Orang lebih percaya beli dari brand yang mereka kenal, jadi transaksi bisa lebih cepat masuk sejak awal buka.

Tentu dengan catatan: kamu tetap kerja keras dan gak leha-leha nunggu cuan jatuh dari langit. Franchise bukan mesin uang otomatis kamu tetap butuh effort, manajemen yang rapi, dan semangat juang yang gak cepet loyo.

Kekurangan Franchise: Di Balik Kilau Nama Besar

Tapi tunggu dulu. Jangan terlalu cepat tergiur. Karena di balik kelebihannya, kelebihan dan kekurangan franchise ini punya dua sisi yang perlu kamu lihat.

Ini dia beberapa kekurangannya:

Biaya Awal Mahal

Bayar hak merek, beli perlengkapan standar, bahkan kadang harus renovasi sesuai guideline. Semua itu bukan angka recehan. Uang bisa ludes sebelum kamu sempat bilang “open BOoth”.

Biaya awal franchise memang bisa bikin kaget. Kalau gak siap modal dari awal, bisa-bisa semangatmu kandas sebelum gerai buka. Jadi, penting banget hitung-hitungan matang sebelum terjun.

Terikat Aturan Franchisor

Kreativitasmu terbatas. Gak bisa sembarangan ganti menu, dekor, atau promo. Semua sudah dikunci dalam standar operasional. Mau jual kopi pake topping cireng? Eh, gak bisa. Semua harus sesuai SOP.

Buat yang suka bereksperimen, aturan ini bisa terasa mengekang. Rasanya kayak punya dapur sendiri tapi gak boleh masak sesuai selera. Jadi, pastikan kamu nyaman jadi eksekutor, bukan inovator utama.

Gagal Tetap Bisa Terjadi

Meski brand-nya besar, lokasi dan pengelolaan tetap berpengaruh. Tempat strategis, pelayanan oke, dan manajemen rapi tetap jadi kunci utama. Kalau tempatmu sepi, ya bisa rugi juga meski bawa nama besar.

Brand terkenal bukan jaminan bebas dari kebangkrutan. Ada banyak kasus gerai franchise tutup karena salah kelola atau salah pilih lokasi. Jadi tetap perlu riset dan strategi.

Pembagian Keuntungan

Beberapa franchise minta fee bulanan atau royalti. Biayanya bisa tetap jalan meskipun omzetmu sedang seret. Jadi, keuntungan bersih bisa tergerus kalau gak dihitung dengan cermat.

Meskipun toko rame, kamu tetap harus setor ke pusat. Ibarat kerja keras tapi sebagian gaji buat bayar kontrakan. Makanya penting untuk tahu skema pembagian keuntungan sejak awal, biar gak kaget di tengah jalan.

Kesimpulan

Memahami kelebihan dan kekurangan franchise itu penting sebelum kamu ambil keputusan besar. Jangan cuma tergoda kenyamanan dan nama besar. Lihat juga tantangan dan komitmen jangka panjangnya.

Franchise memang bisa jadi jalan cepat memulai bisnis, apalagi kalau kamu butuh sistem siap pakai. Tapi ingat, gak ada jaminan sukses tanpa kerja keras, strategi, dan kesiapan modal yang matang.

Kalau kamu siap ikut aturan main, kuat di manajemen, dan rela berbagi keuntungan, franchise bisa jadi pilihan tepat. Tapi kalau kamu lebih suka kebebasan berinovasi, mungkin membangun brand sendiri lebih cocok buatmu.

Sistem Franchise di Indonesia, Peluang dan Tantangannya

Di Indonesia, sistem franchise tumbuh seperti jamur di musim hujan—subur dan ramai. Mulai dari fried chicken pinggir jalan sampai laundry ekspres.
Semua bisa dijalankan lewat skema franchise.

Tapi jangan salah.
Di balik peluang emas, ada rintangan yang nggak kelihatan di baliho iklan. Tenang. Artikel ini bakal dampingi kamu membedah dunia franchise, lengkap dengan bumbu realita dan strategi.

Apa itu Sistem Franchise

sistem franchise
Image: finansialku.com

Sistem franchise adalah model bisnis di mana seseorang (franchisee) membeli hak untuk menjalankan usaha dengan merek, produk, dan sistem yang dimiliki oleh pemilik bisnis utama (franchisor).

Dengan sistem ini, franchisee menjalankan bisnis yang sudah punya reputasi, SOP jelas, dan strategi yang terbukti berhasil.
Sebagai imbalannya, franchisee membayar biaya awal dan biasanya juga royalti berkala kepada franchisor.

Contohnya gampang: kamu buka kedai kopi dengan merek terkenal, resep dan cara penyajiannya udah ditentukan, tinggal jalanin.
Jadi, sistem franchise ini cocok banget buat yang pengin punya bisnis sendiri tapi gak mau mulai dari nol.

Peluang Menjalankan Bisnis Franchise dan Solusinya

Oke, bayangkan kamu ingin mulai bisnis.
Tapi kamu nggak mau ribet mikirin merek, SOP, atau marketing.

Nah, di sinilah sistem franchise jadi solusi.

Franchise itu kayak ikut lomba lari, tapi kamu sudah start 10 meter lebih depan.
Brand-nya udah dikenal.
Bahan baku tinggal pesan.
Karyawan tinggal dilatih.

Peluang yang ditawarkan sistem franchise di Indonesia?

Brand Awareness Gratisan

Caranya? Maksimalkan media sosial, manfaatkan tren viral, kolaborasi dengan kreator, aktif di komunitas, dan konsisten bikin konten yang relevan dan menarik.
Jadi, meski budget tipis, tetap bisa bikin nama brand kamu nempel di kepala orang

Sistem Bisnis Teruji

Biasanya digunakan dalam franchise, sistem ini bikin kamu gak perlu trial-error karena semua proses udah terstruktur dan terbukti menghasilkan.
Hemat waktu, minim risiko, dan langsung bisa fokus ke pengembangan usaha.

Dukungan Operasional

Mulai dari pelatihan, pemasaran, hingga pengelolaan stok—semua disiapkan agar bisnis bisa berjalan lancar dan konsisten.
Cocok banget buat pemula yang butuh arahan di awal perjalanan usahanya.

Pasar yang Luas dan Tumbuh Cepat

Pertumbuhan pasar mencerminkan peningkatan permintaan konsumen, yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memperluas pangsa pasar dan memperkenalkan produk baru.

Namun, penting bagi bisnis untuk memahami tren pasar dan kebutuhan pelanggan agar dapat bersaing secara efektif dalam lingkungan yang dinamis ini.

Tapi… tetap ada catatannya.

Agar peluang ini benar-benar bisa dimanfaatkan, ada beberapa langkah penting:

  • Pilih franchisor yang sudah terbukti, bukan hanya heboh iklan.
    Jangan tergoda brosur cetak tebal dengan foto artis endorse. Lihat data real.
  • Periksa kontraknya.
    Ada franchise fee? Royalti? Biaya pelatihan? Semua harus jelas.
  • Datang langsung ke outlet yang sudah buka.
    Tanya-tanya diam-diam. Rasakan atmosfer bisnisnya.
  • Lihat tren jangka panjang.
    Franchise yang sukses lima tahun ke depan bukan yang sekadar viral, tapi yang punya nilai tambah nyata.

Tantangan Menjalankan Bisnis Franchise dan Solusinya!

Masuk ke dunia franchise itu ibarat naik roller coaster.
Seru di awal, bikin deg-degan di tengah, dan bisa bikin pusing kalau gak siap.

Berikut beberapa tantangan paling umum dalam sistem franchise, lengkap dengan solusi yang bisa kamu tempel di dinding kamar!

Terikat Sistem, Minim Inovasi

Kamu gak bisa tiba-tiba nambahin topping ke menu, walau pelanggan minta.
Ingin ganti warna booth? Tunggu dulu, harus izin pusat.

Solusinya:
Pahami betul batas kreativitas yang diizinkan sejak awal.
Kalau kamu tipe inovatif, pilih franchise yang fleksibel dan terbuka pada masukan mitra.

Biaya Tambahan yang Diam-diam Mengintai

Di awal brosur kelihatan murah. Tapi begitu jalan, eh… ada fee iklan, fee royalty, fee ini-itu.

Solusinya:
Bongkar tuntas semua komponen biaya sebelum tanda tangan kontrak.
Tanya langsung: apa ada biaya berkala? Fee tahunan? Pengenaan denda?

Dukungan yang Kadang Hilang di Tengah Jalan

Di awal peluncuran? Full support.
Setelah 6 bulan? Balas chat aja bisa tiga hari.

Solusinya:
Cari franchisor yang punya track record baik.
Cek komunitas mitranya, tanya ke mitra lama, dan baca ulasan bukan dari brosur.

Persaingan dari Sesama Mitra

Ini lucu sekaligus tragis.
Kamu udah susah payah bangun pasar, eh… tiba-tiba ada cabang baru 500 meter dari lokasi kamu.

Solusinya:
Pastikan kontrak mencantumkan perlindungan wilayah.
Jangan cuma lisan, tapi tertulis dan punya sanksi jika dilanggar.

Harapan Tak Sesuai Realita

Grafik omzet naik dalam presentasi, kenyataannya?
Order masuknya cuma 2 gelas es kopi per hari.

Solusinya:
Mintalah data real outlet, bukan hanya proyeksi.
Kalau bisa, kamu jadi pelanggan dulu. Rasakan sendiri alurnya, pelayanan, dan respons pasar.

Kesimpulan

Sistem franchise memang menawarkan jalan cepat untuk masuk ke dunia bisnis dengan risiko yang lebih minim. Kamu bisa langsung menjalankan usaha dengan merek terkenal, sistem operasional yang sudah terbukti,

Tapi di balik kemudahan itu, tetap ada tantangan yang gak bisa diabaikan. Terikat aturan, biaya tersembunyi, hingga persaingan sesama mitra bisa jadi jebakan kalau kamu gak teliti sejak awal. Kuncinya? Riset matang, baca kontrak dengan detail, dan jangan tergoda sekadar popularitas.

Kalau kamu siap dengan mental pebisnis, cermat dalam memilih franchisor, dan paham betul sistem franchise yang kamu jalani, peluang sukses terbuka lebar. Franchise bukan sekadar beli lisensi—tapi komitmen jangka panjang untuk membangun usaha yang kuat dan bertahan.

Apa Saja Perbedaan Franchise Fee Dan Royalty Fee? Simak Penjelasannya!

Kamu baru mau masuk ke dunia franchise? Atau udah daftar, tapi pas baca kontrak malah ketemu dua istilah ini: franchise fee dan royalty fee?

Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak orang ngira dua biaya ini sama aja — padahal beda, bahkan dari niat dan waktunya.

Yuk, kita bahas perbedaan franchise fee dan royalty fee dengan gaya yang santai tapi tetap nendang. Biar kamu nggak cuma ngerti, tapi juga siap ambil keputusan.

Apa itu Franchise Fee

perbedaan franchise fee dan royalty fee
Image: majalahfranchise.com

Franchise fee adalah biaya awal yang dibayar oleh mitra (franchisee) kepada pemilik merek (franchisor).

Fungsinya? Buat dapetin hak memakai merek dagang, sistem operasional, sampai resep rahasia yang biasanya disimpan lebih rapat dari password WiFi.

Ibaratnya kamu mau buka warung makan dengan nama yang udah terkenal.
Supaya bisa pasang papan nama itu, kamu harus “bayar tiket masuk” dulu.
Nah, tiket itulah yang disebut franchise fee.

Apa Royalty Fee

perbedaan franchise fee dan royalty fee
Image: franchisek24.com

Royalty fee adalah biaya berkala yang dibayar oleh mitra (franchisee) kepada pemilik merek (franchisor). Biasanya dihitung dari persentase omzet bulanan, misalnya 5% dari total penjualan.

Gampangnya begini: kamu pakai nama besar brand mereka, sistem mereka, dan ikut dapet pelanggan dari reputasi mereka.
Nah, sebagai timbal balik, kamu bayar “pajak cinta” ini setiap bulan.

Perbedaan Tujuan Perbedaan Franchise Fee Dan Royalty Fee

Kita mulai dari tujuannya dulu.
Kenapa sih ada dua jenis biaya? Emang gak bisa dijadiin satu aja? Sayangnya nggak bisa.

Franchise fee itu kayak “tiket masuk”.
Kamu bayar sekali di awal buat dapet hak pakai nama, sistem, SOP, hingga pelatihan.

Sedangkan royalty fee itu kayak iuran bulanan.
Dibayar rutin buat dapet pendampingan, inovasi sistem, dan branding yang konsisten.

Jadi, kalau franchise fee itu biaya buat “bergabung”, maka royalty fee adalah biaya buat “tetap jadi bagian” dari jaringan waralaba.

Perbedaan Waktu Pembayaran Perbedaan Franchise Fee Dan Royalty Fee

Waktu bayar? Jelas beda juga.
Ini yang sering bikin orang bingung dan salah perhitungan.

Franchise fee dibayar di awal.
Biasanya sebelum kamu buka usaha, sebelum pasang banner, bahkan sebelum pesan seragam karyawan.

Sementara itu, royalty fee dibayar secara berkala — biasanya per bulan atau per kuartal. Dan jumlahnya tergantung omzet toko kamu. Makin rame, makin besar royalti yang harus disetor.

Penentuan Biaya Franchise Fee dan Royalty Fee

Oke, sekarang pertanyaannya: “Siapa sih yang nentuin besarannya?”

Jawabannya: franchisor alias pemilik merek.

Franchise fee ditentukan berdasarkan nilai merek, sistem, dan kelengkapan fasilitas awal. Kalau brand-nya udah gede, fee-nya biasanya juga gak kecil.

Sementara royalty fee lebih fleksibel. Bisa berupa persentase omzet (misal 5–10%) atau flat fee per bulan.

Tapi kamu juga bisa nego lho, apalagi kalau kamu buka banyak cabang atau punya keahlian khusus. Intinya, pahami detailnya sebelum tanda tangan kontrak. Jangan cuma lihat angka, tapi juga bandingkan dengan fasilitas yang kamu dapet.

Kesimpulan

Franchise fee adalah biaya awal untuk masuk ke dalam jaringan bisnis waralaba, sementara royalty fee adalah biaya rutin yang dibayar untuk mempertahankan dukungan dan sistem yang diberikan oleh franchisor.

Keduanya punya tujuan dan waktu pembayaran yang berbeda.
Franchise fee dibayar sekali di awal sebagai “tiket masuk”, sedangkan royalty fee dibayar secara berkala sebagai bentuk kontribusi atas dukungan berkelanjutan dari franchisor — mulai dari pelatihan, pemeliharaan brand, sampai inovasi sistem.

Memahami dua jenis biaya ini penting sebelum kamu tanda tangan kontrak franchise. Jangan cuma lihat angka, tapi juga lihat apa aja yang kamu dapat.
Karena keputusan yang tepat di awal bisa menentukan keberhasilan bisnismu di kemudian hari.

Apa Itu Royalty Fee Dalam Franchise? Simak Penjelasan Lengkapnya

Kamu mungkin pernah dengar kata royalty fee berseliweran di dunia franchise.
Atau mungkin kamu mikir: “Udah bayar franchise fee, kok ada fee lain lagi?”

Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak yang awalnya bingung dan ngerasa ‘kena jebakan Batman’.

Tapi santai. Kita kulik bareng, dengan cara yang santai dan bisa kamu cerna sambil ngopi. Soalnya, memahami apa itu royalty fee itu penting banget sebelum kamu buka cabang bisnis orang — apalagi kalau kamu serius mau terjun ke dunia usaha waralaba.

Apa Itu Royalty Fee?

apa itu royalty fee
Image: franchisek24.com

Langsung to the point:
Royalty fee adalah biaya berkala yang dibayar oleh mitra (franchisee) kepada pemilik merek (franchisor). Biasanya dihitung dari persentase omzet bulanan, misalnya 5% dari total penjualan.

Gampangnya begini: kamu pakai nama besar brand mereka, sistem mereka, dan ikut dapet pelanggan dari reputasi mereka.
Nah, sebagai timbal balik, kamu bayar “pajak cinta” ini setiap bulan.

Bukan tipu-tipu. Bukan pungli.
Ini bentuk kerjasama yang sudah disepakati di awal kontrak.

Fungsi Royalty Fee

Nah, apa sih fungsinya?
Apakah cuma buat memperkaya sang franchisor?

Nggak gitu juga.
Berikut beberapa fungsi utama dari royalty fee:

Mendukung pengembangan sistem:

mendukung pengembangan sistem secara santai tapi tetap nendang.

Jadi gini—bayangin kamu gabung franchise, terus tiap bulan kamu bayar royalty fee.
Lalu kamu mikir, “Ini uang gue dipakai buat apa, sih?”

Salah satunya ya buat mengembangkan sistem.
Mulai dari sistem kasir digital, aplikasi pemesanan, sampai dashboard penjualan yang bisa diakses dari HP.

Pelatihan dan evaluasi berkala:

Gak semua orang jago bisnis dari lahir.
Makanya, franchisor yang baik akan rutin ngasih pelatihan.
Biar kamu dan tim nggak jalan kayak zombie yang asal jualan.

Pelatihannya bisa macem-macem.
Mulai dari cara menyambut pelanggan, ngolah produk, sampe strategi upselling biar omzet naik dan bukan cuma awal doang, tapi juga berkala. Jadi, kamu terus berkembang.

Pendampingan dan konsultasi:

Sekarang kita masuk ke bagian yang sering jadi penyelamat diam-diam: pendampingan dan konsultasi.

Kamu pernah buka usaha, terus tiba-tiba stok menumpuk?
Atau pelanggan mulai sepi, tapi gak tahu harus ngapain?

Nah, di sinilah peran pendampingan dari franchisor jadi krusial.
Karena dengan royalty fee yang kamu bayar, kamu berhak dapet akses langsung ke tim support mereka.

Pemeliharaan brand:

Nah, ini dia poin penting yang sering luput: pemeliharaan brand.

Coba bayangin kamu buka cabang burger dari brand terkenal.
Pelanggan datang bukan cuma karena kamu jago bikin burger, tapi karena nama brand-nya udah dipercaya.

Nah, tugas franchisor adalah menjaga reputasi itu tetap kinclong. Mulai dari desain promosi, standar layanan, sampai kualitas produk — semuanya dipantau.

Supaya setiap cabang, dari Sabang sampai Merauke, punya rasa dan pelayanan yang konsisten.

Ibarat kamu nyewa apartemen.
Royalty fee ini kayak iuran pemeliharaan — biar lift-nya lancar, air ngalir, dan tetangga nggak main drum tengah malam.

Keuntungan Royalty Fee (Iya, Ada Untungnya!)

Mungkin kamu mikir:
“Lah, ini bayar terus tiap bulan. Mana untungnya?”

Nah, justru di situlah kekuatan sistem franchise yang sesungguhnya.

Berikut keuntungan dari adanya royalty fee:

  • Bisnis kamu selalu diawasi dan dibimbing
    Kamu nggak jalan sendiri. Ada mentor dan sistem yang bantu saat kamu kesandung.
  • Brand tetap dikenal dan dipercaya
    Dengan dukungan pusat, kamu nggak perlu bangun reputasi dari nol.
  • Inovasi terus berjalan
    Biasanya franchisor akan terus update menu, strategi marketing, dan tools digital. Kamu tinggal ikut arus.

Dengan kata lain, kamu bayar royalty fee, tapi dapet akses ke support system yang udah matang.
Beda jauh sama bisnis mandiri yang harus trial-error sendirian.

Kesimpulan

Jadi, apa itu royalty fee?
Itu adalah biaya berkala yang dibayar oleh mitra bisnis kepada franchisor sebagai bentuk kerjasama jangka panjang.
Royalty fee adalah salah satu elemen penting dalam menjaga sistem, layanan, dan reputasi bisnis tetap stabil dan berkembang.

Biaya ini bukan sekadar kewajiban, tapi investasi.
Dari pelatihan, konsultasi, pemeliharaan brand, hingga sistem yang makin canggih — semuanya hadir karena kontribusi dari royalty fee.
Kamu tidak hanya menjalankan bisnis, tapi jadi bagian dari ekosistem yang saling mendukung.

Dengan membayar royalty fee, kamu tidak sendirian.
Ada tim, sistem, dan brand kuat yang menopangmu dari belakang.
Dan kalau semua berjalan seiring, peluang sukses bukan lagi mimpi, tapi tinggal tunggu waktu.

Apa Itu Franchise Fee? Simak Penjelasan Lengkapnya

Pernah dengar istilah franchise fee saat temanmu bilang mau buka cabang kopi kekinian? Atau waktu kamu iseng browsing peluang usaha sambil rebahan?

Nah, bisa jadi kamu belum sepenuhnya paham apa itu franchise fee dan kenapa harus dibayar duluan sebelum dapet gerobak atau plang nama.

Tenang, kita bahas bareng-bareng.
Gak perlu buka kamus bisnis tebal.
Cukup duduk santai, kopi di tangan, dan biarkan tulisan ini menemanimu.

Apa Itu Franchise Fee?

apa itu franchise fee
Image: majalahfranchise.com

Franchise fee adalah biaya awal yang dibayar oleh mitra (franchisee) kepada pemilik merek (franchisor). Fungsinya? Buat dapetin hak memakai merek dagang, sistem operasional, sampai resep rahasia yang biasanya disimpan lebih rapat dari password WiFi.

Ibaratnya kamu mau buka warung makan dengan nama yang udah terkenal.
Supaya bisa pasang papan nama itu, kamu harus “bayar tiket masuk” dulu.
Nah, tiket itulah yang disebut franchise fee.

Biasanya, jumlahnya beda-beda.
Tergantung mereknya, skalanya, dan fasilitas yang diberikan.
Ada yang cuma belasan juta, ada juga yang bikin rekening megap-megap.

Apa Saja yang Termasuk dalam Franchise Fee?

Sekarang bayangkan kamu beli tiket konser VIP.
Gak cuma nonton, kamu dapet akses backstage, kaos gratis, dan bisa salaman sama band favorit. Kurang lebih kayak gitu juga konsep franchise fee.

Berikut ini hal-hal yang biasanya termasuk dalam franchise fee:

  • Hak penggunaan nama merek dan logo
  • Pelatihan awal bagi mitra dan staf
  • Panduan operasional (SOP, buku manual, dll.)
  • Bantuan saat pembukaan (launching, promosi awal)
  • Akses ke supplier resmi dan sistem bisnis

Tapi ingat ya, tidak semua franchisor kasih semua ini.
Makanya sebelum bayar, pastikan kamu tahu apa yang kamu dapatkan.
Jangan sampai udah setor, tapi cuma dapet banner dan template Excel.

Franchise Fee Bukan Biaya Satu-satunya

Ini sering disalahpahami.
Banyak yang kira, habis bayar franchise fee, langsung bisa cuan.

Eits, belum tentu.
Karena selain franchise fee, kamu juga harus siapin biaya lain:

Royalty fee

Royalty fee adalah pembayaran berkala dari franchisee ke franchisor.
Biasanya dihitung dari persentase omzet penjualan.
Contohnya, kalau omzet tokomu Rp100 juta per bulan dan royalty-nya 5%, artinya kamu harus setor Rp5 juta tiap bulan ke pusat.

Marketing fee

Nah, kalau marketing fee itu beda lagi dari royalty fee.
Ini biaya khusus buat promosi bersama secara nasional atau regional.

Biasanya, franchisor akan mengumpulkan marketing fee dari semua mitra, lalu dipakai buat iklan TV, media sosial, event besar, sampai endorse influencer.

Misalnya, kamu punya outlet ayam geprek dan lihat iklan brand-nya muncul di TikTok atau billboard pinggir jalan — nah, itu salah satunya dibiayai dari marketing fee yang kamu setor.

Biaya operasional

Biaya operasional adalah semua biaya yang kamu butuhkan untuk menjalankan bisnis sehari-hari. Tanpa ini, bisnismu ibarat mobil tanpa bensin — kelihatan keren, tapi nggak jalan.

Beberapa contoh biaya operasional:

  • Sewa tempat: kalau kamu nggak punya lokasi sendiri
  • Gaji karyawan: mulai dari kasir sampai koki, semua perlu dihitung
  • Bahan baku: buat bisnis makanan, ini termasuk belanja harian yang wajib
  • Listrik, air, internet: kebutuhan bulanan yang sering luput dihitung
  • Perawatan alat dan kebersihan: jangan sampai AC rusak atau dapur jorok

Jadi, franchise fee adalah gerbang awal, bukan keseluruhan.
Kalau diibaratkan buka toko, franchise fee itu kayak beli kuncinya aja.
Isinya? Masih harus kamu siapkan sendiri.

Apakah Franchise Fee Selalu Mahal?

Nggak juga.
Ada banyak franchise lokal yang menawarkan biaya terjangkau.
Bahkan ada yang mulai dari 5 juta rupiah.

Tapi ingat, harga menentukan kualitas (kadang-kadang).
Makin besar nama brand-nya, makin mahal pula tiket masuknya.
Dan makin besar ekspektasi pembelinya.

Jadi, pilih franchise yang sesuai dengan budget dan passion kamu.
Jangan cuma ikut-ikutan karena temen buka usaha boba, kamu juga buru-buru buka, Padahal kamu sendiri gak suka boba, sukanya es kelapa muda.

Kesimpulan

Jadi, apa itu franchise fee?
Franchise fee adalah biaya awal yang dibayarkan mitra bisnis untuk mendapatkan hak memakai nama, sistem, dan dukungan dari brand waralaba. Biaya ini ibarat tiket masuk ke dunia bisnis dengan merek yang sudah punya reputasi.

Namun, franchise fee bukanlah satu-satunya biaya. Kamu masih harus mempersiapkan royalty fee, marketing fee, dan berbagai biaya operasional lainnya. Intinya, ini baru langkah pertama menuju usaha mandiri yang berjalan di atas rel sistem waralaba.

Mahal atau tidaknya franchise fee tergantung pada kualitas dan reputasi merek. Tapi yang terpenting, pilihlah franchise yang sesuai dengan minat dan kemampuanmu. Jangan asal ikut tren, pilih yang benar-benar kamu pahami dan siap kamu perjuangkan.

Mengenal Franchisor Franchisee: Definisi, Peran, Hingga Perbedaannya

Dalam dunia bisnis, franchise menjadi model yang banyak digunakan untuk mengembangkan usaha dengan risiko yang lebih rendah.

Namun, dalam sistem franchise, ada dua pihak utama yang memiliki peran penting, yaitu franchisor dan franchisee.

Untuk memahami bagaimana sistem ini berjalan, sangat penting untuk mengenal lebih jauh tentang franchisor franchisee ini, serta peran dan keuntungan masing-masing pihak.

Dalam artikel HONFABLAB kali ini, kami akan membahas secara mendetail mengenai definisi, peran, hingga perbedaan antara franchisor franchisee.

Apa Itu Franchisor?

Franchisor adalah pihak yang memiliki merek, sistem operasional, dan produk yang ditawarkan dalam model bisnis franchise.

Sebagai pemilik hak atas merek dan sistem bisnis, franchisor bertanggung jawab untuk menyediakan lisensi bagi franchisee yang ingin membuka cabang dengan nama dan sistem mereka.

Dengan kata lain, franchisor memiliki kontrol atas standar kualitas dan pengelolaan bisnis, serta bertanggung jawab untuk memastikan kesuksesan dan ekspansi jaringan franchise mereka.

Apa Itu Franchisee?

Di sisi lain, franchisee adalah pihak yang membeli hak untuk menjalankan bisnis dengan menggunakan merek dan sistem yang telah disediakan oleh franchisor.

Mereka bertanggung jawab untuk mengelola operasional harian bisnis, termasuk manajemen staf, pemasaran, dan pelayanan pelanggan, sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh franchisor.

Franchisee beroperasi di bawah merek yang sudah dikenal luas, sehingga mereka bisa memperoleh keuntungan dari nama besar tanpa harus mengembangkan merek atau sistem dari awal.

Peran Franchisor dalam Sistem Franchise

Franchisor memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan sistem franchise.

Tanggung jawab mereka mencakup beberapa aspek berikut:

1. Penyediaan Merek dan Sistem Bisnis

Franchisor menyediakan merek yang sudah dikenal dan sistem bisnis yang terbukti efektif.

Ini memberikan franchisee keunggulan kompetitif karena mereka dapat memanfaatkan reputasi dan sistem yang sudah ada untuk menarik pelanggan.

2. Pelatihan dan Dukungan

Franchisor menyediakan pelatihan yang mendalam kepada franchisee, termasuk;

  • Bagaimana mengelola operasional bisnis,
  • Menjaga kualitas produk, dan
  • Melaksanakan strategi pemasaran yang efektif.

Selain itu, dukungan operasional yang berkelanjutan juga diberikan untuk memastikan franchisee dapat mengikuti prosedur dengan tepat.

3. Pengawasan dan Evaluasi

Sebagai pemilik merek, franchisor bertugas untuk mengawasi dan mengevaluasi kinerja setiap cabang franchise.

Pengawasan ini penting untuk memastikan bahwa standar yang telah ditetapkan dipatuhi dan kualitas tetap terjaga di seluruh jaringan franchise.

Peran Franchisee dalam Sistem Franchise

Franchisee memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan bisnis franchise, berikut adalah beberapa peran utama yang mereka miliki:

1. Manajemen Bisnis Sehari-hari

Franchisee bertanggung jawab untuk mengelola operasional harian bisnis, mulai dari pelayanan pelanggan hingga pengelolaan staf.

Mereka harus memastikan bahwa bisnis berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh franchisor.

2. Mengelola Keuangan dan Sumber Daya

Salah satu tugas utama franchisee adalah mengelola keuangan, termasuk:

  • Pengelolaan arus kas,
  • Pembelian bahan baku, serta
  • Pengelolaan sumber daya manusia.

Franchisee harus memastikan bahwa anggaran yang ada digunakan dengan efisien agar bisnis dapat beroperasi dengan lancar.

3. Mematuhi Standar Franchisor

Franchisee harus mengikuti pedoman yang diberikan oleh franchisor. Ini mencakup penggunaan merek, pengelolaan produk, serta strategi pemasaran.

Kepatuhan terhadap standar ini sangat penting untuk menjaga keseragaman kualitas di seluruh jaringan franchise.

Keuntungan Sebagai Franchisor

Bergabung dalam bisnis franchise sebagai franchisor menawarkan berbagai keuntungan. Beberapa keuntungan utama bagi franchisor antara lain:

  • Ekspansi Bisnis yang Cepat
    Franchisor dapat memperluas jaringan bisnis mereka tanpa harus menanggung seluruh biaya operasional dan risiko.
  • Pendapatan dari Franchise Fee dan Royalti
    Sebagai franchisor, Anda dapat memperoleh pendapatan dari franchise fee yang dibayarkan oleh franchisee di awal serta royalti yang dibayarkan secara berkala berdasarkan persentase dari pendapatan franchisee.
  • Mengurangi Risiko Finansial
    Dengan menggunakan model franchise, franchisor dapat mengurangi risiko finansial karena franchisee yang menanggung sebagian besar biaya operasional, sementara franchisor tetap mendapatkan keuntungan dari ekspansi merek mereka.
  • Penyebaran Merek dan Jaringan
    Melalui franchise, franchisor dapat memperbesar jangkauan dan pengaruh merek mereka tanpa harus mengelola semua cabang secara langsung. Franchisee yang berinvestasi dalam bisnis ini membantu mempercepat penyebaran merek.

Keuntungan Sebagai Franchisee

Menjadi franchisee juga menawarkan sejumlah keuntungan yang signifikan. Beberapa keuntungan utama bagi franchisee antara lain:

  • Akses ke Merek Terkenal
    Sebagai franchisee, Anda mendapatkan hak untuk menjalankan bisnis dengan merek yang sudah dikenal luas dan dipercaya oleh konsumen. Ini mempermudah pemasaran dan membantu menarik pelanggan lebih cepat.
  • Sistem yang Terbukti
    Franchisee menjalankan bisnis dengan menggunakan sistem yang sudah terbukti efektif. Dengan demikian, risiko kegagalan jauh lebih rendah dibandingkan memulai bisnis dari nol. Sistem yang teruji ini mencakup prosedur operasional, pemasaran, dan manajemen yang sudah dipersiapkan oleh franchisor.
  • Dukungan dan Pelatihan
    Franchisee mendapatkan dukungan penuh dari franchisor dalam hal pelatihan operasional, pemasaran, dan dukungan teknis. Hal ini membantu franchisee dalam mengelola bisnis dengan lebih efisien dan mengurangi kesalahan yang dapat terjadi.
  • Peluang untuk Ekspansi
    Setelah membangun bisnis yang sukses, franchisee memiliki peluang untuk membuka lebih banyak cabang tanpa harus memulai dari awal. Ini adalah peluang besar untuk mengembangkan bisnis secara cepat dengan menggunakan model yang sudah terbukti.

Perbedaan Antara Franchisor dan Franchisee

Mengenal Apa Itu Franchise, Franchisor Franchisee
source image: garuda.website

Meskipun franchisor dan franchisee berkolaborasi dalam menjalankan bisnis franchise, ada beberapa perbedaan mendasar antara keduanya:

  1. Kepemilikan Bisnis: Franchisor adalah pemilik merek dan sistem bisnis, sedangkan franchisee adalah pihak yang membeli hak untuk menjalankan bisnis menggunakan merek dan sistem tersebut.
  2. Tanggung Jawab dan Kontrol
    Franchisor memiliki kontrol penuh atas pengembangan merek dan standar operasional, sedangkan franchisee lebih fokus pada pengelolaan operasional harian bisnis di bawah panduan franchisor.
  3. Pendapatan
    Franchisor memperoleh pendapatan dari franchise fee dan royalti yang dibayarkan oleh franchisee, sementara franchisee memperoleh pendapatan dari penjualan produk atau layanan yang mereka tawarkan.

Berikut adalah tabel yang membandingkan Franchisor dan Franchisee:

AspekFranchisorFranchisee
Kepemilikan BisnisPemilik merek dan sistem bisnisPengelola yang membeli hak untuk menjalankan bisnis
Tanggung JawabMengembangkan dan menjaga merek, sistem, dan standar operasionalMengelola operasional harian bisnis sesuai dengan pedoman franchisor
KontrolMemiliki kontrol penuh atas merek dan standar operasionalMengikuti pedoman dan sistem yang ditetapkan oleh franchisor
PendapatanMenerima franchise fee dan royaltiMendapatkan pendapatan dari penjualan produk atau layanan
Investasi AwalMenanggung biaya untuk pengembangan merek dan sistemMembayar franchise fee untuk mendapatkan hak menjalankan bisnis
DukunganMenyediakan pelatihan, bahan baku, dan dukungan berkelanjutanMengikuti pelatihan dan dukungan yang diberikan oleh franchisor
EkspansiMengembangkan jaringan franchise tanpa langsung terlibat dalam operasional harianMembuka dan mengelola cabang franchise secara langsung
Risiko FinansialRisiko lebih rendah karena tidak menanggung biaya operasional langsungMenanggung sebagian besar biaya operasional dan risiko terkait

Kesimpulan

Memahami apa itu franchisor dan apa itu franchisee sangat penting dalam menjalankan bisnis franchise yang sukses.

Franchisor franchisee memiliki peran yang berbeda namun saling mendukung untuk memastikan sistem franchise berjalan lancar.

Franchisor adalah pihak yang menyediakan merek dan sistem operasional, sementara franchisee adalah pihak yang mengelola bisnis sehari-hari berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan.

Dengan memahami peran, tanggung jawab, dan keuntungan masing-masing pihak, baik franchisor maupun franchisee dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis yang saling menguntungkan.