Kamu mungkin pernah dengar kata royalty fee berseliweran di dunia franchise.
Atau mungkin kamu mikir: “Udah bayar franchise fee, kok ada fee lain lagi?”
Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak yang awalnya bingung dan ngerasa ‘kena jebakan Batman’.
Tapi santai. Kita kulik bareng, dengan cara yang santai dan bisa kamu cerna sambil ngopi. Soalnya, memahami apa itu royalty fee itu penting banget sebelum kamu buka cabang bisnis orang — apalagi kalau kamu serius mau terjun ke dunia usaha waralaba.
Mengulik Apa Itu Royalty Fee
Apa Itu Royalty Fee?

Langsung to the point:
Royalty fee adalah biaya berkala yang dibayar oleh mitra (franchisee) kepada pemilik merek (franchisor). Biasanya dihitung dari persentase omzet bulanan, misalnya 5% dari total penjualan.
Gampangnya begini: kamu pakai nama besar brand mereka, sistem mereka, dan ikut dapet pelanggan dari reputasi mereka.
Nah, sebagai timbal balik, kamu bayar “pajak cinta” ini setiap bulan.
Bukan tipu-tipu. Bukan pungli.
Ini bentuk kerjasama yang sudah disepakati di awal kontrak.
Fungsi Royalty Fee
Nah, apa sih fungsinya?
Apakah cuma buat memperkaya sang franchisor?
Nggak gitu juga.
Berikut beberapa fungsi utama dari royalty fee:
Mendukung pengembangan sistem:
mendukung pengembangan sistem secara santai tapi tetap nendang.
Jadi gini—bayangin kamu gabung franchise, terus tiap bulan kamu bayar royalty fee.
Lalu kamu mikir, “Ini uang gue dipakai buat apa, sih?”
Salah satunya ya buat mengembangkan sistem.
Mulai dari sistem kasir digital, aplikasi pemesanan, sampai dashboard penjualan yang bisa diakses dari HP.
Pelatihan dan evaluasi berkala:
Gak semua orang jago bisnis dari lahir.
Makanya, franchisor yang baik akan rutin ngasih pelatihan.
Biar kamu dan tim nggak jalan kayak zombie yang asal jualan.
Pelatihannya bisa macem-macem.
Mulai dari cara menyambut pelanggan, ngolah produk, sampe strategi upselling biar omzet naik dan bukan cuma awal doang, tapi juga berkala. Jadi, kamu terus berkembang.
Pendampingan dan konsultasi:
Sekarang kita masuk ke bagian yang sering jadi penyelamat diam-diam: pendampingan dan konsultasi.
Kamu pernah buka usaha, terus tiba-tiba stok menumpuk?
Atau pelanggan mulai sepi, tapi gak tahu harus ngapain?
Nah, di sinilah peran pendampingan dari franchisor jadi krusial.
Karena dengan royalty fee yang kamu bayar, kamu berhak dapet akses langsung ke tim support mereka.
Pemeliharaan brand:
Nah, ini dia poin penting yang sering luput: pemeliharaan brand.
Coba bayangin kamu buka cabang burger dari brand terkenal.
Pelanggan datang bukan cuma karena kamu jago bikin burger, tapi karena nama brand-nya udah dipercaya.
Nah, tugas franchisor adalah menjaga reputasi itu tetap kinclong. Mulai dari desain promosi, standar layanan, sampai kualitas produk — semuanya dipantau.
Supaya setiap cabang, dari Sabang sampai Merauke, punya rasa dan pelayanan yang konsisten.
Ibarat kamu nyewa apartemen.
Royalty fee ini kayak iuran pemeliharaan — biar lift-nya lancar, air ngalir, dan tetangga nggak main drum tengah malam.
Keuntungan Royalty Fee (Iya, Ada Untungnya!)
Mungkin kamu mikir:
“Lah, ini bayar terus tiap bulan. Mana untungnya?”
Nah, justru di situlah kekuatan sistem franchise yang sesungguhnya.
Berikut keuntungan dari adanya royalty fee:
- Bisnis kamu selalu diawasi dan dibimbing
Kamu nggak jalan sendiri. Ada mentor dan sistem yang bantu saat kamu kesandung. - Brand tetap dikenal dan dipercaya
Dengan dukungan pusat, kamu nggak perlu bangun reputasi dari nol. - Inovasi terus berjalan
Biasanya franchisor akan terus update menu, strategi marketing, dan tools digital. Kamu tinggal ikut arus.
Dengan kata lain, kamu bayar royalty fee, tapi dapet akses ke support system yang udah matang.
Beda jauh sama bisnis mandiri yang harus trial-error sendirian.
Kesimpulan
Jadi, apa itu royalty fee?
Itu adalah biaya berkala yang dibayar oleh mitra bisnis kepada franchisor sebagai bentuk kerjasama jangka panjang.
Royalty fee adalah salah satu elemen penting dalam menjaga sistem, layanan, dan reputasi bisnis tetap stabil dan berkembang.
Biaya ini bukan sekadar kewajiban, tapi investasi.
Dari pelatihan, konsultasi, pemeliharaan brand, hingga sistem yang makin canggih — semuanya hadir karena kontribusi dari royalty fee.
Kamu tidak hanya menjalankan bisnis, tapi jadi bagian dari ekosistem yang saling mendukung.
Dengan membayar royalty fee, kamu tidak sendirian.
Ada tim, sistem, dan brand kuat yang menopangmu dari belakang.
Dan kalau semua berjalan seiring, peluang sukses bukan lagi mimpi, tapi tinggal tunggu waktu.