Apa Itu Royalty Fee Dalam Franchise? Simak Penjelasan Lengkapnya

Kamu mungkin pernah dengar kata royalty fee berseliweran di dunia franchise.
Atau mungkin kamu mikir: “Udah bayar franchise fee, kok ada fee lain lagi?”

Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak yang awalnya bingung dan ngerasa ‘kena jebakan Batman’.

Tapi santai. Kita kulik bareng, dengan cara yang santai dan bisa kamu cerna sambil ngopi. Soalnya, memahami apa itu royalty fee itu penting banget sebelum kamu buka cabang bisnis orang — apalagi kalau kamu serius mau terjun ke dunia usaha waralaba.

Apa Itu Royalty Fee?

apa itu royalty fee
Image: franchisek24.com

Langsung to the point:
Royalty fee adalah biaya berkala yang dibayar oleh mitra (franchisee) kepada pemilik merek (franchisor). Biasanya dihitung dari persentase omzet bulanan, misalnya 5% dari total penjualan.

Gampangnya begini: kamu pakai nama besar brand mereka, sistem mereka, dan ikut dapet pelanggan dari reputasi mereka.
Nah, sebagai timbal balik, kamu bayar “pajak cinta” ini setiap bulan.

Bukan tipu-tipu. Bukan pungli.
Ini bentuk kerjasama yang sudah disepakati di awal kontrak.

Fungsi Royalty Fee

Nah, apa sih fungsinya?
Apakah cuma buat memperkaya sang franchisor?

Nggak gitu juga.
Berikut beberapa fungsi utama dari royalty fee:

Mendukung pengembangan sistem:

mendukung pengembangan sistem secara santai tapi tetap nendang.

Jadi gini—bayangin kamu gabung franchise, terus tiap bulan kamu bayar royalty fee.
Lalu kamu mikir, “Ini uang gue dipakai buat apa, sih?”

Salah satunya ya buat mengembangkan sistem.
Mulai dari sistem kasir digital, aplikasi pemesanan, sampai dashboard penjualan yang bisa diakses dari HP.

Pelatihan dan evaluasi berkala:

Gak semua orang jago bisnis dari lahir.
Makanya, franchisor yang baik akan rutin ngasih pelatihan.
Biar kamu dan tim nggak jalan kayak zombie yang asal jualan.

Pelatihannya bisa macem-macem.
Mulai dari cara menyambut pelanggan, ngolah produk, sampe strategi upselling biar omzet naik dan bukan cuma awal doang, tapi juga berkala. Jadi, kamu terus berkembang.

Pendampingan dan konsultasi:

Sekarang kita masuk ke bagian yang sering jadi penyelamat diam-diam: pendampingan dan konsultasi.

Kamu pernah buka usaha, terus tiba-tiba stok menumpuk?
Atau pelanggan mulai sepi, tapi gak tahu harus ngapain?

Nah, di sinilah peran pendampingan dari franchisor jadi krusial.
Karena dengan royalty fee yang kamu bayar, kamu berhak dapet akses langsung ke tim support mereka.

Pemeliharaan brand:

Nah, ini dia poin penting yang sering luput: pemeliharaan brand.

Coba bayangin kamu buka cabang burger dari brand terkenal.
Pelanggan datang bukan cuma karena kamu jago bikin burger, tapi karena nama brand-nya udah dipercaya.

Nah, tugas franchisor adalah menjaga reputasi itu tetap kinclong. Mulai dari desain promosi, standar layanan, sampai kualitas produk — semuanya dipantau.

Supaya setiap cabang, dari Sabang sampai Merauke, punya rasa dan pelayanan yang konsisten.

Ibarat kamu nyewa apartemen.
Royalty fee ini kayak iuran pemeliharaan — biar lift-nya lancar, air ngalir, dan tetangga nggak main drum tengah malam.

Keuntungan Royalty Fee (Iya, Ada Untungnya!)

Mungkin kamu mikir:
“Lah, ini bayar terus tiap bulan. Mana untungnya?”

Nah, justru di situlah kekuatan sistem franchise yang sesungguhnya.

Berikut keuntungan dari adanya royalty fee:

  • Bisnis kamu selalu diawasi dan dibimbing
    Kamu nggak jalan sendiri. Ada mentor dan sistem yang bantu saat kamu kesandung.
  • Brand tetap dikenal dan dipercaya
    Dengan dukungan pusat, kamu nggak perlu bangun reputasi dari nol.
  • Inovasi terus berjalan
    Biasanya franchisor akan terus update menu, strategi marketing, dan tools digital. Kamu tinggal ikut arus.

Dengan kata lain, kamu bayar royalty fee, tapi dapet akses ke support system yang udah matang.
Beda jauh sama bisnis mandiri yang harus trial-error sendirian.

Kesimpulan

Jadi, apa itu royalty fee?
Itu adalah biaya berkala yang dibayar oleh mitra bisnis kepada franchisor sebagai bentuk kerjasama jangka panjang.
Royalty fee adalah salah satu elemen penting dalam menjaga sistem, layanan, dan reputasi bisnis tetap stabil dan berkembang.

Biaya ini bukan sekadar kewajiban, tapi investasi.
Dari pelatihan, konsultasi, pemeliharaan brand, hingga sistem yang makin canggih — semuanya hadir karena kontribusi dari royalty fee.
Kamu tidak hanya menjalankan bisnis, tapi jadi bagian dari ekosistem yang saling mendukung.

Dengan membayar royalty fee, kamu tidak sendirian.
Ada tim, sistem, dan brand kuat yang menopangmu dari belakang.
Dan kalau semua berjalan seiring, peluang sukses bukan lagi mimpi, tapi tinggal tunggu waktu.

Apa Itu Franchise Fee? Simak Penjelasan Lengkapnya

Pernah dengar istilah franchise fee saat temanmu bilang mau buka cabang kopi kekinian? Atau waktu kamu iseng browsing peluang usaha sambil rebahan?

Nah, bisa jadi kamu belum sepenuhnya paham apa itu franchise fee dan kenapa harus dibayar duluan sebelum dapet gerobak atau plang nama.

Tenang, kita bahas bareng-bareng.
Gak perlu buka kamus bisnis tebal.
Cukup duduk santai, kopi di tangan, dan biarkan tulisan ini menemanimu.

Apa Itu Franchise Fee?

apa itu franchise fee
Image: majalahfranchise.com

Franchise fee adalah biaya awal yang dibayar oleh mitra (franchisee) kepada pemilik merek (franchisor). Fungsinya? Buat dapetin hak memakai merek dagang, sistem operasional, sampai resep rahasia yang biasanya disimpan lebih rapat dari password WiFi.

Ibaratnya kamu mau buka warung makan dengan nama yang udah terkenal.
Supaya bisa pasang papan nama itu, kamu harus “bayar tiket masuk” dulu.
Nah, tiket itulah yang disebut franchise fee.

Biasanya, jumlahnya beda-beda.
Tergantung mereknya, skalanya, dan fasilitas yang diberikan.
Ada yang cuma belasan juta, ada juga yang bikin rekening megap-megap.

Apa Saja yang Termasuk dalam Franchise Fee?

Sekarang bayangkan kamu beli tiket konser VIP.
Gak cuma nonton, kamu dapet akses backstage, kaos gratis, dan bisa salaman sama band favorit. Kurang lebih kayak gitu juga konsep franchise fee.

Berikut ini hal-hal yang biasanya termasuk dalam franchise fee:

  • Hak penggunaan nama merek dan logo
  • Pelatihan awal bagi mitra dan staf
  • Panduan operasional (SOP, buku manual, dll.)
  • Bantuan saat pembukaan (launching, promosi awal)
  • Akses ke supplier resmi dan sistem bisnis

Tapi ingat ya, tidak semua franchisor kasih semua ini.
Makanya sebelum bayar, pastikan kamu tahu apa yang kamu dapatkan.
Jangan sampai udah setor, tapi cuma dapet banner dan template Excel.

Franchise Fee Bukan Biaya Satu-satunya

Ini sering disalahpahami.
Banyak yang kira, habis bayar franchise fee, langsung bisa cuan.

Eits, belum tentu.
Karena selain franchise fee, kamu juga harus siapin biaya lain:

Royalty fee

Royalty fee adalah pembayaran berkala dari franchisee ke franchisor.
Biasanya dihitung dari persentase omzet penjualan.
Contohnya, kalau omzet tokomu Rp100 juta per bulan dan royalty-nya 5%, artinya kamu harus setor Rp5 juta tiap bulan ke pusat.

Marketing fee

Nah, kalau marketing fee itu beda lagi dari royalty fee.
Ini biaya khusus buat promosi bersama secara nasional atau regional.

Biasanya, franchisor akan mengumpulkan marketing fee dari semua mitra, lalu dipakai buat iklan TV, media sosial, event besar, sampai endorse influencer.

Misalnya, kamu punya outlet ayam geprek dan lihat iklan brand-nya muncul di TikTok atau billboard pinggir jalan — nah, itu salah satunya dibiayai dari marketing fee yang kamu setor.

Biaya operasional

Biaya operasional adalah semua biaya yang kamu butuhkan untuk menjalankan bisnis sehari-hari. Tanpa ini, bisnismu ibarat mobil tanpa bensin — kelihatan keren, tapi nggak jalan.

Beberapa contoh biaya operasional:

  • Sewa tempat: kalau kamu nggak punya lokasi sendiri
  • Gaji karyawan: mulai dari kasir sampai koki, semua perlu dihitung
  • Bahan baku: buat bisnis makanan, ini termasuk belanja harian yang wajib
  • Listrik, air, internet: kebutuhan bulanan yang sering luput dihitung
  • Perawatan alat dan kebersihan: jangan sampai AC rusak atau dapur jorok

Jadi, franchise fee adalah gerbang awal, bukan keseluruhan.
Kalau diibaratkan buka toko, franchise fee itu kayak beli kuncinya aja.
Isinya? Masih harus kamu siapkan sendiri.

Apakah Franchise Fee Selalu Mahal?

Nggak juga.
Ada banyak franchise lokal yang menawarkan biaya terjangkau.
Bahkan ada yang mulai dari 5 juta rupiah.

Tapi ingat, harga menentukan kualitas (kadang-kadang).
Makin besar nama brand-nya, makin mahal pula tiket masuknya.
Dan makin besar ekspektasi pembelinya.

Jadi, pilih franchise yang sesuai dengan budget dan passion kamu.
Jangan cuma ikut-ikutan karena temen buka usaha boba, kamu juga buru-buru buka, Padahal kamu sendiri gak suka boba, sukanya es kelapa muda.

Kesimpulan

Jadi, apa itu franchise fee?
Franchise fee adalah biaya awal yang dibayarkan mitra bisnis untuk mendapatkan hak memakai nama, sistem, dan dukungan dari brand waralaba. Biaya ini ibarat tiket masuk ke dunia bisnis dengan merek yang sudah punya reputasi.

Namun, franchise fee bukanlah satu-satunya biaya. Kamu masih harus mempersiapkan royalty fee, marketing fee, dan berbagai biaya operasional lainnya. Intinya, ini baru langkah pertama menuju usaha mandiri yang berjalan di atas rel sistem waralaba.

Mahal atau tidaknya franchise fee tergantung pada kualitas dan reputasi merek. Tapi yang terpenting, pilihlah franchise yang sesuai dengan minat dan kemampuanmu. Jangan asal ikut tren, pilih yang benar-benar kamu pahami dan siap kamu perjuangkan.

Mengenal Franchisor Franchisee: Definisi, Peran, Hingga Perbedaannya

Dalam dunia bisnis, franchise menjadi model yang banyak digunakan untuk mengembangkan usaha dengan risiko yang lebih rendah.

Namun, dalam sistem franchise, ada dua pihak utama yang memiliki peran penting, yaitu franchisor dan franchisee.

Untuk memahami bagaimana sistem ini berjalan, sangat penting untuk mengenal lebih jauh tentang franchisor franchisee ini, serta peran dan keuntungan masing-masing pihak.

Dalam artikel HONFABLAB kali ini, kami akan membahas secara mendetail mengenai definisi, peran, hingga perbedaan antara franchisor franchisee.

Apa Itu Franchisor?

Franchisor adalah pihak yang memiliki merek, sistem operasional, dan produk yang ditawarkan dalam model bisnis franchise.

Sebagai pemilik hak atas merek dan sistem bisnis, franchisor bertanggung jawab untuk menyediakan lisensi bagi franchisee yang ingin membuka cabang dengan nama dan sistem mereka.

Dengan kata lain, franchisor memiliki kontrol atas standar kualitas dan pengelolaan bisnis, serta bertanggung jawab untuk memastikan kesuksesan dan ekspansi jaringan franchise mereka.

Apa Itu Franchisee?

Di sisi lain, franchisee adalah pihak yang membeli hak untuk menjalankan bisnis dengan menggunakan merek dan sistem yang telah disediakan oleh franchisor.

Mereka bertanggung jawab untuk mengelola operasional harian bisnis, termasuk manajemen staf, pemasaran, dan pelayanan pelanggan, sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh franchisor.

Franchisee beroperasi di bawah merek yang sudah dikenal luas, sehingga mereka bisa memperoleh keuntungan dari nama besar tanpa harus mengembangkan merek atau sistem dari awal.

Peran Franchisor dalam Sistem Franchise

Franchisor memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan sistem franchise.

Tanggung jawab mereka mencakup beberapa aspek berikut:

1. Penyediaan Merek dan Sistem Bisnis

Franchisor menyediakan merek yang sudah dikenal dan sistem bisnis yang terbukti efektif.

Ini memberikan franchisee keunggulan kompetitif karena mereka dapat memanfaatkan reputasi dan sistem yang sudah ada untuk menarik pelanggan.

2. Pelatihan dan Dukungan

Franchisor menyediakan pelatihan yang mendalam kepada franchisee, termasuk;

  • Bagaimana mengelola operasional bisnis,
  • Menjaga kualitas produk, dan
  • Melaksanakan strategi pemasaran yang efektif.

Selain itu, dukungan operasional yang berkelanjutan juga diberikan untuk memastikan franchisee dapat mengikuti prosedur dengan tepat.

3. Pengawasan dan Evaluasi

Sebagai pemilik merek, franchisor bertugas untuk mengawasi dan mengevaluasi kinerja setiap cabang franchise.

Pengawasan ini penting untuk memastikan bahwa standar yang telah ditetapkan dipatuhi dan kualitas tetap terjaga di seluruh jaringan franchise.

Peran Franchisee dalam Sistem Franchise

Franchisee memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan bisnis franchise, berikut adalah beberapa peran utama yang mereka miliki:

1. Manajemen Bisnis Sehari-hari

Franchisee bertanggung jawab untuk mengelola operasional harian bisnis, mulai dari pelayanan pelanggan hingga pengelolaan staf.

Mereka harus memastikan bahwa bisnis berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh franchisor.

2. Mengelola Keuangan dan Sumber Daya

Salah satu tugas utama franchisee adalah mengelola keuangan, termasuk:

  • Pengelolaan arus kas,
  • Pembelian bahan baku, serta
  • Pengelolaan sumber daya manusia.

Franchisee harus memastikan bahwa anggaran yang ada digunakan dengan efisien agar bisnis dapat beroperasi dengan lancar.

3. Mematuhi Standar Franchisor

Franchisee harus mengikuti pedoman yang diberikan oleh franchisor. Ini mencakup penggunaan merek, pengelolaan produk, serta strategi pemasaran.

Kepatuhan terhadap standar ini sangat penting untuk menjaga keseragaman kualitas di seluruh jaringan franchise.

Keuntungan Sebagai Franchisor

Bergabung dalam bisnis franchise sebagai franchisor menawarkan berbagai keuntungan. Beberapa keuntungan utama bagi franchisor antara lain:

  • Ekspansi Bisnis yang Cepat
    Franchisor dapat memperluas jaringan bisnis mereka tanpa harus menanggung seluruh biaya operasional dan risiko.
  • Pendapatan dari Franchise Fee dan Royalti
    Sebagai franchisor, Anda dapat memperoleh pendapatan dari franchise fee yang dibayarkan oleh franchisee di awal serta royalti yang dibayarkan secara berkala berdasarkan persentase dari pendapatan franchisee.
  • Mengurangi Risiko Finansial
    Dengan menggunakan model franchise, franchisor dapat mengurangi risiko finansial karena franchisee yang menanggung sebagian besar biaya operasional, sementara franchisor tetap mendapatkan keuntungan dari ekspansi merek mereka.
  • Penyebaran Merek dan Jaringan
    Melalui franchise, franchisor dapat memperbesar jangkauan dan pengaruh merek mereka tanpa harus mengelola semua cabang secara langsung. Franchisee yang berinvestasi dalam bisnis ini membantu mempercepat penyebaran merek.

Keuntungan Sebagai Franchisee

Menjadi franchisee juga menawarkan sejumlah keuntungan yang signifikan. Beberapa keuntungan utama bagi franchisee antara lain:

  • Akses ke Merek Terkenal
    Sebagai franchisee, Anda mendapatkan hak untuk menjalankan bisnis dengan merek yang sudah dikenal luas dan dipercaya oleh konsumen. Ini mempermudah pemasaran dan membantu menarik pelanggan lebih cepat.
  • Sistem yang Terbukti
    Franchisee menjalankan bisnis dengan menggunakan sistem yang sudah terbukti efektif. Dengan demikian, risiko kegagalan jauh lebih rendah dibandingkan memulai bisnis dari nol. Sistem yang teruji ini mencakup prosedur operasional, pemasaran, dan manajemen yang sudah dipersiapkan oleh franchisor.
  • Dukungan dan Pelatihan
    Franchisee mendapatkan dukungan penuh dari franchisor dalam hal pelatihan operasional, pemasaran, dan dukungan teknis. Hal ini membantu franchisee dalam mengelola bisnis dengan lebih efisien dan mengurangi kesalahan yang dapat terjadi.
  • Peluang untuk Ekspansi
    Setelah membangun bisnis yang sukses, franchisee memiliki peluang untuk membuka lebih banyak cabang tanpa harus memulai dari awal. Ini adalah peluang besar untuk mengembangkan bisnis secara cepat dengan menggunakan model yang sudah terbukti.

Perbedaan Antara Franchisor dan Franchisee

Mengenal Apa Itu Franchise, Franchisor Franchisee
source image: garuda.website

Meskipun franchisor dan franchisee berkolaborasi dalam menjalankan bisnis franchise, ada beberapa perbedaan mendasar antara keduanya:

  1. Kepemilikan Bisnis: Franchisor adalah pemilik merek dan sistem bisnis, sedangkan franchisee adalah pihak yang membeli hak untuk menjalankan bisnis menggunakan merek dan sistem tersebut.
  2. Tanggung Jawab dan Kontrol
    Franchisor memiliki kontrol penuh atas pengembangan merek dan standar operasional, sedangkan franchisee lebih fokus pada pengelolaan operasional harian bisnis di bawah panduan franchisor.
  3. Pendapatan
    Franchisor memperoleh pendapatan dari franchise fee dan royalti yang dibayarkan oleh franchisee, sementara franchisee memperoleh pendapatan dari penjualan produk atau layanan yang mereka tawarkan.

Berikut adalah tabel yang membandingkan Franchisor dan Franchisee:

AspekFranchisorFranchisee
Kepemilikan BisnisPemilik merek dan sistem bisnisPengelola yang membeli hak untuk menjalankan bisnis
Tanggung JawabMengembangkan dan menjaga merek, sistem, dan standar operasionalMengelola operasional harian bisnis sesuai dengan pedoman franchisor
KontrolMemiliki kontrol penuh atas merek dan standar operasionalMengikuti pedoman dan sistem yang ditetapkan oleh franchisor
PendapatanMenerima franchise fee dan royaltiMendapatkan pendapatan dari penjualan produk atau layanan
Investasi AwalMenanggung biaya untuk pengembangan merek dan sistemMembayar franchise fee untuk mendapatkan hak menjalankan bisnis
DukunganMenyediakan pelatihan, bahan baku, dan dukungan berkelanjutanMengikuti pelatihan dan dukungan yang diberikan oleh franchisor
EkspansiMengembangkan jaringan franchise tanpa langsung terlibat dalam operasional harianMembuka dan mengelola cabang franchise secara langsung
Risiko FinansialRisiko lebih rendah karena tidak menanggung biaya operasional langsungMenanggung sebagian besar biaya operasional dan risiko terkait

Kesimpulan

Memahami apa itu franchisor dan apa itu franchisee sangat penting dalam menjalankan bisnis franchise yang sukses.

Franchisor franchisee memiliki peran yang berbeda namun saling mendukung untuk memastikan sistem franchise berjalan lancar.

Franchisor adalah pihak yang menyediakan merek dan sistem operasional, sementara franchisee adalah pihak yang mengelola bisnis sehari-hari berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan.

Dengan memahami peran, tanggung jawab, dan keuntungan masing-masing pihak, baik franchisor maupun franchisee dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis yang saling menguntungkan.

Apa Itu Franchise? Sistem, Keuntungan, Contoh, Hingga Strategi SUKSES

Di dunia bisnis, apa itu franchise sering menjadi pertanyaan utama bagi para calon pengusaha yang ingin memulai usaha dengan risiko yang lebih terukur.

Franchise adalah model bisnis yang memungkinkan Anda untuk menjalankan usaha dengan menggunakan merek dan sistem yang sudah terbukti sukses.

Dalam artikel HONFABLAB kali ini, kami akan membahas secara rinci tentang apa itu franchise.

Tak hanya itu, kita juga akan komponen penting dalam sistem franchise, berbagai keuntungan yang ditawarkan, hingga contoh bisnis franchise yang dapat Anda pertimbangkan.

Franchise Adalah…

Franchise adalah model bisnis di mana seorang individu atau perusahaan (franchisee) memperoleh hak untuk menjalankan bisnis dengan menggunakan;

  • Merek,
  • Produk, dan
  • Sistem operasional yang sudah terbukti sukses

Dari milik pihak lain (franchisor).

Dalam sistem ini, franchisor memberikan pelatihan dan dukungan, sementara franchisee mengelola bisnis dengan mengikuti pedoman yang telah ditentukan.

Keuntungan utama bagi franchisee adalah menjalankan bisnis dengan merek yang sudah dikenal, sementara franchisor mendapat royalti dan ekspansi yang lebih cepat.

Komponen Penting Dalam Franchise

Berikut adalah komponen-komponen utama dalam sebuah franchise yang membentuk hubungan antara franchisor dan franchisee.

1. Franchisor

Franchisor adalah pihak yang memiliki merek, sistem operasional, dan produk yang dijual. Mereka bertanggung jawab untuk menyediakan;

  • Pelatihan,
  • Dukungan, dan
  • Bahan baku yang diperlukan oleh franchisee.

Franchisor memastikan bahwa franchisee dapat menjalankan bisnis sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

2. Franchisee

Franchisee adalah pihak yang membeli hak untuk menjalankan bisnis dengan merek dan sistem dari franchisor.

Tanggung jawab utama mereka adalah…

  • Menjalankan operasional bisnis sehari-hari,
  • Mengikuti pedoman franchisor, dan
  • Menjaga kualitas produk atau layanan yang dijual.

3. Franchise Fee

Franchise Fee adalah biaya awal yang dibayarkan oleh franchisee untuk memperoleh hak menjalankan bisnis franchise. Biaya ini bisa berbeda-beda, tergantung pada merek dan model franchise yang dipilih, dan merupakan pembayaran pertama yang harus dilakukan untuk bergabung dengan franchise.

4. Royalty

Royalty adalah pembayaran berkala yang dilakukan franchisee kepada franchisor, biasanya berdasarkan persentase dari pendapatan yang dihasilkan.

Royalti ini menjadi sumber pendapatan utama bagi franchisor untuk mendukung operasional dan pengembangan jaringan franchise.

5. Business Model

Business Model adalah sistem operasional yang sudah terbukti berhasil, mencakup SOP, pemasaran, manajemen, dan sistem keuangan.

Model ini diikuti oleh seluruh jaringan franchise untuk memastikan keseragaman dan kualitas bisnis di setiap lokasi franchise.

Sistem Franchise

Mengenal Apa Itu Franchise
source image: garuda.website

Sistem franchise adalah struktur yang digunakan untuk mendistribusikan produk atau layanan dengan menggunakan merek dan sistem yang sudah ada.

Dalam sistem ini, franchisor memberikan hak kepada franchisee untuk mengelola dan mengoperasikan bisnis berdasarkan pedoman yang telah ditentukan.

Model bisnis ini tidak hanya menawarkan keuntungan finansial bagi kedua belah pihak tetapi juga mempercepat ekspansi merek tanpa perlu menanggung seluruh risiko.

Lebih lanjut, baca: Sistem Franchise di Indonesia, Peluang dan Tantangannya

Keuntungan Franchise

Memulai bisnis dengan model franchise menawarkan berbagai keuntungan yang sangat menarik, baik bagi pemula yang baru memulai usaha maupun bagi pengusaha yang ingin mengembangkan bisnis mereka.

Dalam bisnis franchise, franchisee tidak perlu membangun merek dan sistem dari awal, karena mereka sudah memperoleh hak untuk menjalankan bisnis yang telah terbukti sukses.

Berikut adalah beberapa keuntungan utama yang bisa Anda peroleh dari menjalankan bisnis franchise.

1. Merek yang Terkenal

Salah satu keuntungan terbesar bergabung dengan franchise adalah akses langsung ke merek yang terkenal.

Sebagai franchisee, Anda tidak perlu menghabiskan waktu dan sumber daya untuk membangun merek Anda sendiri.

Merek yang sudah dikenal luas dan dipercaya oleh konsumen memberikan keunggulan kompetitif yang sangat penting, terutama di pasar yang sangat kompetitif.

Dengan bergabung dengan franchise, Anda akan mendapatkan pengakuan merek yang sudah mapan, yang membantu menarik pelanggan lebih cepat.

Hal ini akan mempermudah proses pemasaran karena konsumen sudah memiliki kepercayaan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.

2. Sistem yang Terbukti

Keuntungan berikutnya adalah sistem yang terbukti. Anda tidak perlu memulai dari nol, karena franchisee mendapatkan akses ke model bisnis yang sudah teruji.

Sistem ini mencakup proses operasional, pemasaran, manajemen, dan lainnya, yang telah terbukti berhasil di pasar.

Franchisor telah melakukan riset dan pengembangan untuk memastikan sistem bisnisnya efisien dan efektif.

Dengan mengikuti sistem yang sudah ada, franchisee dapat mengurangi risiko kegagalan yang sering dihadapi oleh pengusaha baru yang memulai dari awal.

Ini memberikan keuntungan berupa keamanan dan stabilitas dalam menjalankan bisnis.

3. Dukungan Penuh

Sebagai franchisee, Anda tidak sendirian dalam perjalanan bisnis ini. Dukungan penuh dari franchisor adalah salah satu keuntungan penting lainnya.

Franchisor biasanya menyediakan pelatihan intensif dan terus-menerus, serta materi operasional dan pemasaran yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis dengan baik.

Pelatihan ini sering mencakup aspek-aspek penting seperti manajemen bisnis, pelayanan pelanggan, penggunaan perangkat lunak, serta strategi pemasaran yang efektif.

Selain itu, franchisor juga memberikan dukungan teknis dan operasional untuk membantu franchisee menghadapi tantangan yang mungkin timbul selama menjalankan bisnis.

4. Peluang Ekspansi yang Cepat

Peluang ekspansi yang cepat adalah keuntungan lain yang ditawarkan oleh model bisnis franchise.

Dengan sistem yang sudah ada dan dukungan yang diberikan oleh franchisor, franchisee dapat memperluas bisnis mereka dengan lebih cepat.

Ekspansi dapat dilakukan tanpa perlu melakukan investasi besar dalam penelitian dan pengembangan sistem baru.

Dengan keuntungan-keuntungan tersebut, franchise memberikan peluang untuk menjalankan bisnis yang stabil dan menguntungkan dengan risiko yang lebih rendah.

Contoh Bisnis Franchise Dari Brand Terkenal

Berbisnis dengan model franchise membuka banyak peluang untuk menjalankan usaha dengan dukungan merek yang sudah terkenal.

Beberapa sektor, seperti makanan, ritel, dan jasa, menawarkan berbagai jenis franchise yang dapat Anda pertimbangkan.

Berikut adalah beberapa contoh bisnis franchise yang bisa menjadi pilihan Anda:

Franchise Makanan

Contoh Bisnis Franchise Dari Brand Terkenal
image: jogjaprov.go.id

Sektor makanan adalah salah satu sektor franchise yang paling populer dan menguntungkan.

Bisnis franchise makanan menawarkan keuntungan besar karena permintaan akan makanan cepat saji dan produk makanan lainnya selalu tinggi.

Franchise di sektor ini sudah terbukti memberikan hasil yang stabil berkat sistem yang matang dan pengenalan merek yang luas.

  • McDonald’s – McDonald’s adalah salah satu contoh franchise makanan yang paling terkenal di dunia.
  • KFC– KFC juga merupakan franchise makanan cepat saji yang sudah sangat dikenal di seluruh dunia. Dengan menu ayam goreng yang ikonik, KFC memiliki pelanggan setia di hampir setiap negara.
  • Warung Mie Gacoan – Mie Gacoan adalah contoh franchise makanan lokal yang berkembang pesat di Indonesia. Dengan konsep yang unik dan harga yang terjangkau, Warung Mie Gacoan menawarkan peluang yang menguntungkan di pasar kuliner Indonesia.

Franchise Ritel

Franchise Ritel - Indomaret
source image: shutterstock/farisfitrianto

Franchise ritel juga merupakan pilihan yang menguntungkan, terutama di kawasan perkotaan yang memiliki permintaan tinggi untuk kebutuhan sehari-hari.

Bisnis ritel menawarkan produk yang cepat habis dan selalu dibutuhkan oleh konsumen, seperti kebutuhan pokok, barang kebutuhan rumah tangga, dan lainnya.

Franchise ritel memiliki potensi untuk tumbuh dengan cepat, mengingat pasar yang besar.

  • Indomaret – Indomaret adalah salah satu contoh franchise ritel terbesar di Indonesia. Dengan konsep minimarket, Indomaret memiliki jaringan luas yang menjangkau banyak daerah di Indonesia.
  • Alfamart – Sama seperti Indomaret, Alfamart adalah jaringan minimarket yang telah memiliki banyak cabang di berbagai daerah.

Franchise Jasa

Franchise Jasa Snap Fitness

Franchise tidak hanya terbatas pada sektor makanan dan ritel, tetapi juga bisa diperluas ke sektor jasa.

Di sektor jasa, franchise menawarkan peluang yang menguntungkan dengan memberikan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat, seperti kebugaran, pendidikan, dan lainnya.

Bisnis jasa sering kali membutuhkan investasi yang lebih rendah dibandingkan sektor makanan atau ritel, tetapi tetap menawarkan potensi keuntungan yang besar.

  • Snap Fitness – Snap Fitness adalah franchise gym internasional yang menawarkan layanan kebugaran dengan harga terjangkau dan jam operasional yang fleksibel.
  • Tempat Kursus Bahasa Inggris – Franchise kursus bahasa Inggris juga menjadi pilihan yang menguntungkan di sektor jasa, mengingat tingginya permintaan untuk pembelajaran bahasa asing, terutama bahasa Inggris.

Dengan mempertimbangkan jenis bisnis yang sesuai dengan minat dan kemampuan Anda, franchise bisa menjadi langkah cerdas untuk memulai usaha dengan risiko yang lebih rendah dan potensi keuntungan yang lebih tinggi.

7 Strategi SUKSES Memulai Bisnis Franchise

Memulai bisnis franchise adalah langkah cerdas yang menawarkan banyak peluang untuk sukses, tetapi seperti halnya bisnis lainnya, keberhasilan tidak datang begitu saja.

Dibutuhkan perencanaan yang matang dan strategi yang tepat agar bisnis franchise Anda dapat berkembang dengan baik.

Berikut adalah 7 strategi sukses yang dapat Anda terapkan untuk memastikan kesuksesan dalam memulai bisnis franchise.

1. Pilih Franchise dengan Reputasi Baik

Sebelum memilih franchise, penting untuk melakukan riset terlebih dahulu mengenai reputasi merek yang akan Anda pilih.

Merek yang sudah terkenal dan memiliki reputasi yang solid akan memberi Anda keuntungan besar, karena konsumen sudah mengenal dan mempercayai produk atau layanan yang ditawarkan.

Kepercayaan konsumen ini dapat membantu menarik lebih banyak pelanggan sejak hari pertama operasional.

2. Pahami Sistem Operasional dengan Baik

Sebelum melangkah lebih jauh, pastikan Anda mempelajari dan memahami sistem operasional yang ditawarkan oleh franchisor.

Sistem operasional adalah inti dari keberhasilan sebuah franchise, karena semua prosedur, dari cara melayani pelanggan hingga pengelolaan keuangan, sudah ditentukan oleh franchisor.

Memahami sistem ini dengan baik akan membantu Anda menjalankan bisnis secara efisien dan menghindari kebingungannya.

Pelajari setiap aspek sistem tersebut, mulai dari manajemen staf hingga cara menggunakan perangkat lunak atau aplikasi yang disediakan franchisor.

3. Periksa Lokasi Strategis

Lokasi adalah salah satu faktor penting dalam keberhasilan bisnis franchise. Memilih lokasi yang tepat dapat mempengaruhi jumlah pelanggan yang datang ke bisnis Anda.

Pilihlah lokasi yang strategis, seperti di pusat keramaian, dekat dengan area perkantoran, atau di daerah yang memiliki banyak lalu lintas pejalan kaki.

4. Siapkan Modal yang Cukup

Salah satu tantangan terbesar dalam memulai bisnis franchise adalah menyiapkan modal yang cukup.

Pastikan Anda memiliki dana yang cukup untuk menutupi biaya awal seperti franchise fee, biaya pembangunan tempat usaha, dan pembelian perlengkapan.

Selain itu, Anda juga harus mempersiapkan dana cadangan untuk biaya operasional selama beberapa bulan pertama sebelum bisnis mencapai titik impas.

5. Ikuti Pelatihan yang Diberikan Franchisor

Franchisor umumnya menyediakan pelatihan untuk franchisee agar mereka dapat menjalankan bisnis dengan lancar dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Pelatihan ini meliputi berbagai aspek bisnis, mulai dari;

  • Pelatihan operasional,
  • Manajerial, hingga
  • Pemasaran.

Manfaatkan pelatihan ini sepenuhnya, karena itu adalah kesempatan untuk memahami lebih dalam bagaimana menjalankan franchise Anda.

Pelatihan ini juga akan membantu Anda dalam menghadapi tantangan sehari-hari, meminimalisir kesalahan, dan meningkatkan kinerja bisnis.

Franchisee yang mengikuti pelatihan dengan serius memiliki peluang lebih besar untuk sukses dalam bisnis franchise.

6. Kelola Keuangan dengan Bijak

Manajemen keuangan yang bijak sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang bisnis franchise Anda.

Mengelola arus kas, mencatat semua transaksi dengan baik, serta memastikan pengeluaran dan pendapatan tetap seimbang akan membantu menjaga kelangsungan bisnis.

Pastikan Anda memiliki sistem akuntansi yang baik agar Anda bisa memantau kondisi keuangan bisnis secara real-time.

7. Fokus pada Pemasaran

Untuk menjaring lebih banyak pelanggan, Anda perlu memiliki strategi pemasaran yang efektif.

Pemasaran adalah kunci untuk memperkenalkan bisnis Anda ke pasar dan membangun basis pelanggan yang loyal.

Manfaatkan dukungan pemasaran yang diberikan oleh franchisor, seperti;

Selain itu, Anda juga dapat melakukan pemasaran lokal contohnya dengan cara:

Dengan strategi pemasaran yang tepat, Anda dapat membangun kesadaran merek, menarik lebih banyak pelanggan, dan meningkatkan penjualan.

Kesimpulan

Apa itu franchise dan bagaimana cara kerjanya adalah pertanyaan penting yang perlu Anda jawab sebelum memulai perjalanan bisnis.

Dengan memilih franchise yang tepat, Anda dapat memanfaatkan model bisnis yang sudah terbukti sukses.

Melalui dukungan yang diberikan oleh franchisor, Anda memiliki kesempatan besar untuk mengurangi risiko dan meraih keuntungan yang lebih cepat.

Pastikan untuk memahami sistem franchise, keuntungan, serta strategi yang perlu diterapkan agar bisnis franchise Anda bisa sukses.

Franchise adalah pilihan yang tepat bagi Anda yang ingin memulai bisnis dengan sistem yang sudah terbukti. Selamat memulai perjalanan franchise Anda!