Kamu baru mau masuk ke dunia franchise? Atau udah daftar, tapi pas baca kontrak malah ketemu dua istilah ini: franchise fee dan royalty fee?
Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak orang ngira dua biaya ini sama aja — padahal beda, bahkan dari niat dan waktunya.
Yuk, kita bahas perbedaan franchise fee dan royalty fee dengan gaya yang santai tapi tetap nendang. Biar kamu nggak cuma ngerti, tapi juga siap ambil keputusan.
Mengetahui Perbedaan Franchise Fee Dan Royalty Fee
Apa itu Franchise Fee

Franchise fee adalah biaya awal yang dibayar oleh mitra (franchisee) kepada pemilik merek (franchisor).
Fungsinya? Buat dapetin hak memakai merek dagang, sistem operasional, sampai resep rahasia yang biasanya disimpan lebih rapat dari password WiFi.
Ibaratnya kamu mau buka warung makan dengan nama yang udah terkenal.
Supaya bisa pasang papan nama itu, kamu harus “bayar tiket masuk” dulu.
Nah, tiket itulah yang disebut franchise fee.
Apa Royalty Fee

Royalty fee adalah biaya berkala yang dibayar oleh mitra (franchisee) kepada pemilik merek (franchisor). Biasanya dihitung dari persentase omzet bulanan, misalnya 5% dari total penjualan.
Gampangnya begini: kamu pakai nama besar brand mereka, sistem mereka, dan ikut dapet pelanggan dari reputasi mereka.
Nah, sebagai timbal balik, kamu bayar “pajak cinta” ini setiap bulan.
Perbedaan Tujuan Perbedaan Franchise Fee Dan Royalty Fee
Kita mulai dari tujuannya dulu.
Kenapa sih ada dua jenis biaya? Emang gak bisa dijadiin satu aja? Sayangnya nggak bisa.
Franchise fee itu kayak “tiket masuk”.
Kamu bayar sekali di awal buat dapet hak pakai nama, sistem, SOP, hingga pelatihan.
Sedangkan royalty fee itu kayak iuran bulanan.
Dibayar rutin buat dapet pendampingan, inovasi sistem, dan branding yang konsisten.
Jadi, kalau franchise fee itu biaya buat “bergabung”, maka royalty fee adalah biaya buat “tetap jadi bagian” dari jaringan waralaba.
Perbedaan Waktu Pembayaran Perbedaan Franchise Fee Dan Royalty Fee
Waktu bayar? Jelas beda juga.
Ini yang sering bikin orang bingung dan salah perhitungan.
Franchise fee dibayar di awal.
Biasanya sebelum kamu buka usaha, sebelum pasang banner, bahkan sebelum pesan seragam karyawan.
Sementara itu, royalty fee dibayar secara berkala — biasanya per bulan atau per kuartal. Dan jumlahnya tergantung omzet toko kamu. Makin rame, makin besar royalti yang harus disetor.
Penentuan Biaya Franchise Fee dan Royalty Fee
Oke, sekarang pertanyaannya: “Siapa sih yang nentuin besarannya?”
Jawabannya: franchisor alias pemilik merek.
Franchise fee ditentukan berdasarkan nilai merek, sistem, dan kelengkapan fasilitas awal. Kalau brand-nya udah gede, fee-nya biasanya juga gak kecil.
Sementara royalty fee lebih fleksibel. Bisa berupa persentase omzet (misal 5–10%) atau flat fee per bulan.
Tapi kamu juga bisa nego lho, apalagi kalau kamu buka banyak cabang atau punya keahlian khusus. Intinya, pahami detailnya sebelum tanda tangan kontrak. Jangan cuma lihat angka, tapi juga bandingkan dengan fasilitas yang kamu dapet.
Kesimpulan
Franchise fee adalah biaya awal untuk masuk ke dalam jaringan bisnis waralaba, sementara royalty fee adalah biaya rutin yang dibayar untuk mempertahankan dukungan dan sistem yang diberikan oleh franchisor.
Keduanya punya tujuan dan waktu pembayaran yang berbeda.
Franchise fee dibayar sekali di awal sebagai “tiket masuk”, sedangkan royalty fee dibayar secara berkala sebagai bentuk kontribusi atas dukungan berkelanjutan dari franchisor — mulai dari pelatihan, pemeliharaan brand, sampai inovasi sistem.
Memahami dua jenis biaya ini penting sebelum kamu tanda tangan kontrak franchise. Jangan cuma lihat angka, tapi juga lihat apa aja yang kamu dapat.
Karena keputusan yang tepat di awal bisa menentukan keberhasilan bisnismu di kemudian hari.